Cicilan rumah tambah berat saat harga BBM naik
Merdeka.com - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memastikan ada dampak negatif pada kredit perumahan, seandainya harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) dinaikkan.
Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kenaikan harga premium dan solar otomatis mengerek inflasi. Pastinya nasabah yang menyimpan deposito menuntut kenaikan bunga, sehingga bank harus putar otak menjaga permodalannya.
Salah satu yang dikorbankan adalah debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR). "Kalau BBM naik, inflasi naik, bunga deposito naik, KPR juga naik," ujarnya selepas mengisi Seminar "Refleksi Tiga Tahun MP3EI" di Jakarta, Rabu (3/9).
Untuk sementara, bank BUMN terbesar Indonesia itu hendak menurunkan tingkat bunga deposito, dibanding mengerek bunga cicilan KPR. Targetnya, bunga deposito bisa berkurang 25 basis poin atau setara 0,25 persen.
Itu persiapan yang lebih strategis, seandainya harga jual BBM dinaikkan tahun ini. Ini untuk menjaga likuiditas Mandiri memadai, walau inflasi meningkat.
"Belum ada (rencana naikkan KPR). Lebih baiknya kondisi likuiditas Mandiri jauh lebih bagus dibanding waktu kemarin BBM dinaikkan," kata Budi.
Saat ini rentang suku bunga KPR Bank Mandiri di kisaran 9,75 persen - 11 persen. Itu masih di bawah tren bunga KPR bank lainnya yang bisa mencapai 12,5 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca Selengkapnya