Merdeka.com - PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) menegaskan komitmennya mengembangkan proyek gas laut dalam atau Indonesian Deepwater Development (IDD) di Selat Makassar. Sebagai tahap awal, Chevron bakal menggarap lapangan gas di Bangka terlebih dahulu. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Susilo Siswo Utomo di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/7). Dia mendampingi Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung dan Kepala BKPM Mahendra Siregar menerima kunjungan perwakilan Chevron.

"Karena yang siap duluan Bangka, maka itu dilanjutkan. Sedangkan Gehem dan Gendalo juga komitmen untuk dikembangkan, tapi menunggu persetujuan dan perizinan."

Atas dasar itu, menurut Susilo, Menko Perekonomian mendukung dan akan membantu penyelesaian proses perizinan. "Kalau sudah siap semua akan dilanjutkan," katanya.

Proyek gas laut dalam ini ditengarai bakal menambah penerimaan negara sebesar USD 9,6 miliar. Potensi gas terbukti yang terdapat disana mencapai 3,2 triliun kaki kubik (TCF). Proyek dengan nilai berkisar USD 6,9 miliar-USD 12 miliar tersebut ditargetkan dapat memproduksi gas pada 2016.

Sejauh ini, Chevron tidak meminta insentif fiskal untuk menggarap proyek tersebut. Perusahaan multinasional itu hanya meminta pemerintah memberikan kepastian dan mengakselerasi proses perizinan.