Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Chevron ancam pemerintah alihkan dana investasi USD 12 miliar

Chevron ancam pemerintah alihkan dana investasi USD 12 miliar pengeboran minyak lepas pantai. shutterstock

Merdeka.com - Petinggi perusahaan minyak dan gas Amerika Serikat, Chevron, untuk wilayah kerja Asia Pasifik memprotes Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung saat kunjungan kerja di Manila, Filipina, pekan lalu. Mereka mempertanyakan mengapa proyek pengeboran blok gas laut dalam (deep water) senilai USD 12 miliar (setara Rp 138 triliun), tak kunjung diberi izin.

Chairul Tanjung mengatakan, perusahaan Negeri Paman Sam itu intinya mengancam pemerintah. Bila rencana investasi tak kunjung diberi lampu hijau, Chevron tak segan-segan mengalihkan dana yang sudah dialokasikan ini ke proyek di negara lain.

CT, demikian menko kerap disapa, mengaku ancaman ini membuatnya pusing. 

"Kalau tidak ada jalan keluarnya hingga akhir bulan ini, kantor pusatnya akan mengalihkan dana ini ke negara lain. Buat kita cari (investasi) USD 1 miliar saja susah, masak yang USD 12 miliar mau kita biarin saja lewat," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (26/5) malam.

Proyek dimaksud adalah garapan PT Chevron Pacific Indonesia. Duit USD 12 miliar itu mencakup pengembangan dua hub lepas pantai, buat menampung gas dari empat blok migas, yakni Ganal, Rapak, Selat Makassar, dan Muara Bakau. Lokasinya di laut tak jauh dari kilang LNG milik mereka di Badak, Kalimantan Timur.

Awalnya investasi perusahaan dulu bernama Caltex itu cuma USD 7 miliar, tapi melihat pelbagai faktor, asumsi investasi membengkak USD 5 miliar lebih mahal. Khususnya lantaran jarak dari laut ke daratan dua kilometer, sehingga butuh pembangunan jaringan pipa gas untuk mengangkutnya.

Selain itu, dari yang awalnya ditarget mulai beroperasi pada 2015, pengeboran gas bawah laut keempat blok ini tercancam molor sampai 2018. Itupun bila pemerintah memberikan dorongan yang diperlukan. 

Menko Perekonomian akhirnya berjanji akan meneruskan keluhan Chevron ke koleganya di kabinet. Solusi akan coba dicari, supaya proyek USD 12 miliar ini dapat segera berjalan. 

Rapat awal membahas kasus Chevron bakal dilakukan Rabu (28/5). Bila diperlukan, CT, mengaku tidak segan-segan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Jangan sampai investasi Chevron untuk pengeboran laut dalam untuk gas sebesar USD 12 miliar ini terhambat, tidak jadi, dan pindah ke negara lain. Ini prioritas yang harus saya selesaikan. Saya akan lapor presiden," tandasnya.

Chevron Pacific Indonesia sampai saat ini masih menjadi produsen migas terbesar Tanah Air. Produksi harian mencapai 302.983 barel, dan perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak 90 tahun yang lalu.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Prabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi
Prabowo: Tidak Lama Lagi Kita Bisa Swasembada Energi

Prabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Peduli Lingkungan Jadi Pertimbangan Investor Tanamkan Modal, Benarkah?
Peduli Lingkungan Jadi Pertimbangan Investor Tanamkan Modal, Benarkah?

Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Paparkan Potensi Investasi IKN di Depan Pengusaha-Pengusaha Brunei Darussalam
Jokowi Paparkan Potensi Investasi IKN di Depan Pengusaha-Pengusaha Brunei Darussalam

Jokowi juga akan menghadiri resepsi pernikahan Pangeran Mateen di Brunei Darussalam

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
PLN dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
PLN dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi

Indonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon
Hari Gerakan Satu Juta Pohon Sedunia, Pertamina Lestarikan Lebih dari 6 Juta Pohon

Saat ini terdapat 104 Program penanaman diseluruh wilayah operasi Pertamina Group di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia
Menang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia

Memperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.

Baca Selengkapnya