Merdeka.com - Setelah mengakuisisi 30 persen saham Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Tengah, Chairul Tanjung (CT) mengaku berambisi mengakuisisi saham dari BPD lain di Indonesia.

"Ya filosofisnya kita ready (siap), gitu. Jadi posisinya kita nih nunggu, karena kita tidak ingin kita aktif (mendekati BPD). Jadi kalau mereka datang meng-approach kita, kita welcome," kata CT di Menara Bank Mega (Rabu (17/4).

CT menyebutkan, sudah ada beberapa BPD yang melakukan pembicaraan mengenai peluang untuk bekerja sama dengan pemegang saham pengendali Bank Mega tersebut.

"Ada beberapa yang sudah mengadakan pembicaraan dengan kita. BPD juga, kita khusus BPD, kalau yang swasta cari jalan sendiri-sendiri saja lah," tutur CT.

CT menilai, BPD di Indonesia membutuhkan 'bapak angkat' untuk bisa berkembang dan meningkatkan potensi serta kualitas bisnisnya di daerah masing-masing. Alasannya, kondisi BPD di Indonesia dinilai masih banyak kekurangan, namun memiliki posisi strategis bagi perkembangan suatu daerah.

Kendati telah menjadi 'bapak angkat' dari dua BPD, yaitu Bank Sulut dan Bank Sulteng, CT mengaku tidak ingin menjadi pemegang saham pengendali di BPD, porsi terbesar akan tetap diserahkan kepada pemerintah daerah masing-masing.

"Kita haramkan untuk jadi pemegang saham pengendali di BPD, dia kan punya daerah, tugas kita cuma membantu," imbuh CT.

Terkait dengan peluang kerja sama dengan Bank Mega, CT mengatakan, sinergi dalam bentuk channeling, terbuka bagi kedua BPD tersebut. "Kalau nanti BPD-nya itu membutuhkan dana, untuk project tertentu misalnya. Berarti dia butuh Bapak Angkat, yang bisa memberikan dana kepada BPD-nya, disini Bank Mega berperan, jadi kita memberikan pembiayaan channeling," jelas CT.

Pembiayaan dalam bentuk channeling tersebut, kata CT, akan diberikan tanpa batas. "Kalau pembiayaan kepada end user kan tidak ada batasan. Jadi bebas, mau berapa puluh triliun pun tidak masalah," tegas CT.

Sebelumnya, CT melalui PT Mega Corpora, telah mengakuisisi 24,9 persen saham senilai Rp 65,8 miliar pada 2011 lalu dari BPD Sulut melalui mekanisme penyertaan modal. Mega Corpora juga telah resmi membeli 30 persen saham Bank Sulteng melalui mekanisme right issue.