Cerita Wali Kota Makassar tertibkan 'dewa-dewa' pengemplang pajak
Merdeka.com - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menceritakan pengalamannya bagaimana dirinya menertibkan 'dewa-dewa' pengemplang pajak di Kota Makassar. Kebijakan bersih-bersih dilakukan Danny saat mulai menjabat Wali Kota Makassar salah satunya melalui program transparansi bidang perpajakan.
Danny mengatakan, banyak para pengusaha yang tidak pernah membayar pajak bahkan sampai 10 tahun lamanya. Dia menyampaikan hal tersebut dalam diskusi "Melawan Korupsi di Daerah" yang diselenggarakan Transparency International di Hotel JS Luwansa.
"Saat membuat kebijakan tentang perpajakan, banyaknya dewa-dewa yang tidak bayar pajak sampai 10 tahun dan ini menyangkut elit," jelasnya, Rabu (30/5).
Dia mengungkapkan, tantangan yang didapatkannya tak mudah. Bahkan berdampak pada dirinya secara pribadi. Danny sampai dituding melakukan korupsi.
"Kami dapat tantangan luar biasa dan berdampak luar biasa kepada kami pribadi dan dibalik seolah-olah kami yang korupsi," ujarnya.
Melawan dan berhadapan dengan koruptor, lanjutnya, tak mudah. Karena koruptor adalah orang yang berpikir dan pintar, punya pengalaman birokrasi dan memiliki keahlian dalam bidang pemerintahan.
"Kepalang tanggung harus terus berjalan," ujarnya.
Salah satu risiko yang kini ia terima ialah dijegal ikut Pilkada Kota Makassar. "Saya sekarang risikonya dihadang enggak bisa maju ke Pilkada kedua. Bagaimana caranya saya harus gagal. Walaupun KPU statusnya langgar UU tetap harus digagalkan," kata Danny.
Ia mengatakan kendala dan tantangan dalam mewujudkan transparansi pemerintahan adalah politik. Ibarat penyakit, jika sel korupsi bergabung dengan sel politik akan menjadi sangat berbahaya. Sel itu akan memakan sel-sel lain dan dampaknya mematikan.
Danny juga menceritakan risiko yang harus ia terima setelah memecat 98 pejabat. Ia dituntut di pengadilan dan hampir dimakzulkan KASN. Namun ia tetap konsisten dengan kebijakannya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaBerkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaKaesang: Politik Menjadi Satu Bagian yang Seru dan Indah
Dengan politik seseorang bisa menerapkan kebijakan baik untuk kepentingan rakyat banyak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
40 Kata-kata Pemilu Lucu, Lawakan Ringan yang Penuh Makna
Kata-kata pemilu lucu ini bisa jadi hiburan menghadapi suasana politik yang seringkali tegang dan serius.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI
Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaCak Imin Dapat Kabar Banyak Kepala Desa Jadi Target Kriminal Berkedok Pemberantasan Korupsi
Namun dia mengingatkan jangan sampai adalagi penegakan kasus korupsi berbau kriminalisasi.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Wayan Koster soal Pemeriksaannya Terkait Kasus Korupsi
Polda Bali mengatakan, terkait dugaan korupsi masih didalami kebenarannya karena hal itu baru sebatas laporan.
Baca Selengkapnya