Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Miliuner China Kehilangan Rp43,5 Triliun Gara-Gara Sentimen Negatif

Cerita Miliuner China Kehilangan Rp43,5 Triliun Gara-Gara Sentimen Negatif Pendiri GSX Larry Chen di New York Stock Exchange. ©Twitter/NYSE

Merdeka.com - Orang terkaya atau miliuner asal China, Larry Chen menghadapi masa-masa sulit dalam empat bulan pertama tahun 2021. Kekayaan Chen yang memulai karir sebagai guru dan mengembangkan startup tutor belajar online GSX ini kian tergerus seiring bisnisnya dilanda banyak masalah.

Dikutip dari Bloomberg, total kekayaan Chen telah berkurang dari USD 13 miliar di awal tahun, menjadi tersisa USD 3 miliar atau sekitar Rp43,5 triliun saat ini. Kekayaannya sudah berkurang USD 10 miliar atau sekitar Rp145 triliun setara dari 75 persen.

Penurunan nilai kekayaan Chen ini terutama dikarenakan harga saham GSX yang terus anjlok. Sejak Januari hingga sekarang, saham sudah turun lebih dari 80 persen.

Penyebabnya beragam, namun belakangan diketahui saham GSX juga dalam cengkeraman yang kuat perusahaan investasi Archegos Capital Management milik Bill Hwang yang bermasalah.

Saham perusahaan juga terus dikelilingi para investor short selling, salah satunya Carson Block. Namun lebih dari itu, beberapa kekecewaan atas kinerja perusahaan sudah dimulai sejak September tahun lalu, ketika GSX mengumumkan bahwa komisi sekuritas dan bursa AS (SEC) sedang menyelidiki laporan pendapatan mereka pada kuartal dua.

Bulan berikutnya, Credit Suisse Group AG yang membantu IPO menurunkan peringkat saham, dengan alasan meningkatnya persaingan dan kesalahan yang dibuat selama promosi musim panas perusahaan. Dan di bulan November, GSX mengumumkan pendapatan penjualan yang mengecewakan.

Terbaru, bulan ini Grizzly Research mengeluarkan laporan yang mempertanyakan jumlah dan kualifikasi guru yang bekerja sebagai tutor belajar di GSX.

Grizzly juga berpendapat bahwa auditor Deloitte yang mengaudit laporan keuangan perusahaan, tidak boleh menandatangani laporan tahunan perusahaan karena adanya dugaan penipuan besar yang sudah dilakukan GSX.

Belum lagi, pada hari Minggu, regulator pasar Beijing mendenda GSX dan tiga penyedia tutor belajar online lainnya karena pelanggaran harga atau monopoli untuk menarik pelanggan atau bisnis lain.

Sementara hubungan dengan investor kontroversial Bill Hwang, Archegos diketahui telah menjual sebagian besar kepemilikan sahamnya di GSX setelah terus ditagih margin call.

Secuil Harapan

Sekalipun terus didera banyak sentimen negatif, namun, beberapa analis semakin yakin bahwa saham akan pulih. Bahkan saat menghadapi risiko regulasi yang meningkat, perusahaan seperti GSX dinilai telah memikat pasar dalam negeri China yang memiliki permintaan tinggi terhadap pendidikan online selama pandemi.

"GSX memiliki neraca yang kuat untuk menghadapi tantangan potensial," menurut Tommy Wong, seorang analis dari China Merchants Securities Co. di Hong Kong.

Analis JPMorgan Chase & Co, DS Kim juga menaikkan peringkat saham awal bulan ini, mengatakan tekanan jual teknis akan mereda meskipun "berjuta ketidakpastian."

Sementara itu, dalam sebuah acara virtual yang berlangsung di Beijing, Chen menyebut ia hanya akan fokus pada membawa perusahaannya untuk terus berkembang dan mendapat kepercayaan dari pelanggannya, terutama para pelajar dan orang tua murid.

“Haruskah kita fokus pada self-criticism atau rumor yang beredar? Tidak diragukan lagi, kita harus fokus pada self-criticism.” sebut Chen.

Reporter: Abdul Azis Said

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

China Pelan-pelan Buat AS Khawatir dengan Persaingan Luar Angkasa, Ini Penyebabnya

Ini yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Pecat Karyawan yang Tak Ingin Pensiun, Perusahaan Ini Malah Wajib Bayar Ganti Rugi Rp1,6 Miliar

Perusahaan di Amerika Serikat diwajibkan membayar gaji dan ganti rugi kepada mantan karyawannya.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun

Total Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun

Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.

Baca Selengkapnya