Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cegah kebakaran hutan, pemerintah diminta menata kepemilikan lahan

Cegah kebakaran hutan, pemerintah diminta menata kepemilikan lahan Ilustrasi Kebakaran Hutan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendeteksi 59 titik api (hotspot) kembali muncul di wilayah Sumatera. Sebanyak 45 titik terdeteksi di Riau, 3 titik di Aceh, 1 titik di Bengkulu, 3 di Sumatera Barat, 1 di Sumatera Selatan, dan 6 di Sumatera Utara.

Kepala Pusat Data Informasi Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho meminta pihak berwenang sebaiknya mempublikasikan peta pemilik lahan di mana titik api tersebut muncul, agar semua pihak bisa mengantisipasi kebakaran lebih dini.

"Daerah yang terbakar adalah kebun masyarakat, semak belukar, dan konsesi milik perusahaan," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (8/3).

Menanggapi hal tersebut, Peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Basuki Sumawinata mengatakan, solusi paling mudah mencegah kebakaran meluas adalah hotspot itu dipublikasikan seperti ramalan cuaca. Hotspot tersebut menjadi peringatan, dan jika muncul titik panas harus dicek.

"Kalau di situ ada titik panas dalam dua-tiga hari, Pemda harus mengontrol. Jadi semua orang yang punya kebun akan merasa malu jika di lahannya ada titik merah. Tetapi harus diingat hotspot itu bukan berarti kebakaran. Dan itu bukan berarti pin poin di titik itu, karena hotspot itu areanya 1 km wilayah kerja. Itu kalau dipublikasikan akan menolong banyak untuk mencegah kebakaran," jelas dia.

Basuki menambahkan, solusi lain untuk mencegah terulangnya kebakaran hutan dan lahan seperti tahun lalu adalah dengan menata kepemilikan lahan. Menurutnya, lahan yang banyak terjadi kebakaran sebetulnya oleh negara didefinisikan sebagai hutan, tapi oleh rakyat setempat diklaim sebagai miliknya.

"Saya melihat hal yang sama juga terjadi di perkebunan, banyak tempat terjadinya kebakaran itu masih saling klaim, yang satu bilang ini lahan perkebunan, yang satu bilang ini masih tanah saya. Kemudian kebakaran, lalu Pemerintah melihat kebakaran itu ada di konsesi perusahaan tapi tidak bisa jaga. Padahal perusahaan bilang lahan itu belum dalam penguasaannya. Jadi kepemilikannya tidak jelas, masih belum beres," tutup dia.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

Kepala BNPB Sebut Indonesia sedang Hadapi Anomali Bencana Alam

BNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen

Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari

Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa di Pulau Bawean Selama 21 Hari

Pemerintah Kabupaten Gresik menetapkan status tanggap darurat bencana selama 21 hari terkait gempa di perairan Tuban atau lebih dekat dengan Kepulauan Bawean.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Baca Selengkapnya
Menteri ATR/BPN dampingi Presiden Jokowi Bagikan 2.000 Sertifikat PTSL dan Redistribusi Tanah di Cilacap

Menteri ATR/BPN dampingi Presiden Jokowi Bagikan 2.000 Sertifikat PTSL dan Redistribusi Tanah di Cilacap

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa sertipikat tanah merupakan bukti kepemilikan hak atas tanah.

Baca Selengkapnya
110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit

110 Juta Bidang Tanah Terdaftar Era Jokowi, Wamen Raja Juli Antoni: Kita Diberkahi Presiden Gesit

Masyarakat diminta menjaga sertifikat tersebut, sebab surat tersebut menjadi bukti kepemilikan tanah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

Hendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah

NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.

Baca Selengkapnya
Menteri Hadi Bagikan Sertifikat Redistribusi di Jambi: Tidak Bisa Dijual Selama 10 Tahun

Menteri Hadi Bagikan Sertifikat Redistribusi di Jambi: Tidak Bisa Dijual Selama 10 Tahun

Menteri ATR/Kepala BPN menyerahkan 279 sertifikat redistribusi tanah secara door to door.

Baca Selengkapnya