Cara pemerintah Jokowi-JK permudah investor asing masuk Indonesia
Merdeka.com - Iklim investasi di Indonesia menghadapi beberapa tantangan. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, faktor paling dominan mempengaruhi iklim investasi di Indonesia adalah logistik dan infrastruktur.
"Kemudian masalah perizinan usaha yang membutuhkan waktu, biaya, kepastian dan transparansi," kata Farah di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (25/9).
Masalah lain datang dari tidak konsistennya regulasi atau kebijakan. Selain itu, isu tenaga kerja di Indonesia turut ambil bagian dalam mempengaruhi iklim investasi.
Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan paket kebijakan yang diklaim bakal lebih ramah pada investor. Deregulasi aturan nantinya akan menyederhanakan perizinan dan persyaratan perizinan. Sehingga setiap Izin Prinsip Penanaman Modal dapat direalisasikan tanpa adanya hambatan yang bersifat administratif, termasuk menghapus perizinan yang interlocking.
"Di BKPM sendiri ada dua aturan yang dideregulasi dari 134 aturan," imbuh Farah.
Dia meyakini, penyederhanaan aturan bakal meningkatkan realisasi dan investasi secara nasional, memperbaiki kepastian hukum dan kepastian usaha. Sekaligus memulihkan dan meningkatkan kegiatan dan kapasitas industri serta menghilangkan distorsi industri yang membebani konsumen.
"Dengan cara melepas tambahan beban regulasi dan birokrasi bagi industri," jelas Farah.
Dalam pandangannya, penyederhanaan aturan juga bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur kerja sama pemerintah-swasta.
Farah menambahkan, selain penyederhanaan aturan, pemerintah juga memberikan fasilitas lain untuk investor. Bentuknya keringanan pajak, tax holiday maupun tax allowance dan fasilitas bea masuk importasi dalam rangka penanaman modal.
"Menciptakan inisiatif baru seperti fasilitas perpajakan untuk mendorong sektor angkutan, trade financing, financial inclusion, inland FYA, logistic centre, sehingga industri nasional mampu bertahan di pasar domestik dan berekspansi ke pasar ekspor," tutup Farah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Investor IKN: Satu Masuk, yang Lain Pasti Berbondong-Bondong Ikutan
Melihat adanya investor asli Kalimantan Timur yang turut serta dalam pembangunan IKN, Jokowi pun menilai hal tersebut sangat baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi Kunjungan 3 Negara di ASEAN, Bahas Perdagangan Hingga Investasi
Jokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Investor Makin Yakin Berinvestasi di IKN Usai Pemilu 2024
Jokowi mengklaim saat ini banyak investor yang mengantre untuk berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaKemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Terbang ke Tokyo, Temui PM Kishida & Hadiri KTT ASEAN-Jepang hingga Cari Investor IKN
Jokowi harap bisa ada investor tertarik investasi di IKN
Baca Selengkapnya