Cara Jokowi wujudkan ambisi harga pangan turun tiap Lebaran
Merdeka.com - Menyambut Ramadan, masyarakat kerap diterjang peningkatan harga sejumlah bahan pokok. Pasalnya, pada periode ini, tingkat konsumsi masyarakat melejit tinggi. Namun, tidak disertai pasokan yang cukup.
Ahli hukum tata negara Irman Putra Sidin menilai negara harus benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan Undang-undang. Terkait itu, Irman menegaskan agar negara harus mengendalikan harga sembako agar bisa dijangkau rakyat banyak.
"Kesejahteraan rakyat adalah esensi negara. Negara harus benar-benar memperhatikan rakyatnya. Itu amanah Undang-undang," kata Irman di kantor Pridem Center.
"Nah jelang Ramadan tolong ini diperhatikan. Tolong janji waktu dilantik jangan dilupa, jangan takluk pada kapitalis," imbuhnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Ahmad Jajuli melihat, pemerintah justru membuat masyarakat resah karena tidak bisa menjamin ketersediaan bahan pangan.
"Sebenarnya masyarakat tidak akan merasa resah ketika memang menemukan stok pangan atau sembako itu ada. Dalam hal ini negara harus menyediakan persediaan pangan itu memang harus ada jaminan," tegas Ahmad Jajuli dalam diskusi 'Pangan Kita' yang digelar RRI, Merdeka.com, IJTI, IKN dan DPD RI di restoran Bumbu Desa, Jakarta Pusat.
Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla sendiri berambisi untuk mewujudkan penurunan harga bahan pokok pada saat hari besar keagamaan. Pasalnya, selama ini, masyarakat selalu dibebani kenaikan harga barang menjelang hari raya tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam diskusi Pangan Kita: Mampukah Pemerintah Mengantisipasi Kebutuhan dan Lonjakan Harga Pangan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
"Memang dari tahun ke tahun, soal kenaikan harga pangan pasti akan terjadi. Khususnya waktu mau Lebaran dan natalan pasti tren," ujarnya.
Lalu apa sebetulnya rencana Jokowi sejauh ini untuk mengendalikan harga jelang Ramadan ini? Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Jokowi siap tindak tegas pemain harga barang saat Ramadan
Saat menggelar operasi pasar di Cimahi, Jawa Barat, Senin (15/6), Presiden Joko Widodo 'menebar ancaman' kepada pihak-pihak yang mencoba mengambil untung dengan mempermainkan harga bahan pokok masyarakat."Saya ingatkan jangan ada yang bermain menjelang Lebaran, kalau ada kenaikan tidak wajar, bermain harga, pasti akan saya kejar," tegas Presiden Jokowi seperti dilansir Antara.Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolri, Komjen Pol Badroddin Haiti, untuk menindak tegas penimbun bahan bakar minyak (BBM) dan bahan pokok, menjelang puasa dan lebaran."Saya juga ingin memerintahkan kepada Kapolri untuk menindak tegas siapa pun yang menimbun, baik yang berurusan dengan BBM berkaitan dengan kebutuhan pokok betul-betul jangan diberikan ruang. Untuk Para spekulan yang mengambil keuntungan," tegas Jokowi saat rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta.Jokowi memahami kelangkaan dan tingginya harga kebutuhan pokok selama puasa dan lebaran, adalah masalah klasik. Oleh karena itu, tahun ini hal demikian diharapkan sudah bisa diatasi."Saya ingin memastikan bahwa stok dan stabilitas harga pangan aman menjelang puasa dan setelah lebaran. Dan juga pastikan kebutuhan rakyat atas pangan harganya betul-betul terjangkau dan terpenuhi," tutup Jokowi.
Para pejabat pemerintah terkait wajib awasi pergerakan harga
Presiden menginstruksikan anak buahnya untuk 'memelototi' pergerakan harga bahan kebutuhan pokok. Apabila ada kenaikan tidak wajar. presiden menginstruksikan agar langsung bertindak dengan memasok barang.Sejauh ini, kata presiden, pasokan bahan kebutuhan masyarakat dalam kondisi aman."Baik gula, beras, bawang merah, stok ada. Kalau nanti ada harga bawang merah sampai Rp 30.000 dan Rp 27.000, saya grojok (guyur pasar), cabai kalau harga masih di atas, saya grojok lagi, karena baru panen di Cirebon, Sukabumi dan Sumedang, manajemen distribusi seperti yang kita lakukan," tegas Presiden.
270.000 Sapi Australia siap masuk Indonesia Ramadan tahun ini
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel memastikan, pemerintah akan mengimpor 270.000 sapi dari Australia untuk memenuhi daging saat puasa dan Lebaran. Pasalnya, jika harus mengandalkan produksi dalam negeri, tidak akan mencukupi."Untuk memenuhi kebutuhan puasa dan Lebaran kita harus impor. Produksi dalam negeri tidak akan bisa mencukupi," ujar Gobel, disela melakukan sidak harga di Pasar Gede Solo.
Pemerintah siap keluarkan Perpres Pengendalian Harga
Untuk mengantisipasi melambungnya harga-harga kebutuhan pokok saat puasa dan Lebaran, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menjelaskan, diperlukan sebuah perpres pengendalian harga yang mengaturnya. Selain untuk mengendalikan harga, Perpres Pengendalian Harga tersebut juga dimaksudkan agar para petani tidak dirugikan."Saya berharap sebelum puasa Perpres Pengendalian Harga sudah bisa dikeluarkan, sehingga harga kebutuhan pokok bisa diatur," ucapnya.
Operasi pasar siap dijalankan untuk turunkan harga barang
Pemerintah siap melakukan operasi pasar menjelang masuknya bulan puasa pada pertengahan Juni 2015. Operasi pasar dimaksudkan sebagai langkah antisipasi lonjakan harga bahan pokok.Asisten Deputi Moneter, Neraca Pembayaran dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menjelaskan, operasi pasar akan dilakukan mengacu pada hasil laporan pemerintah daerah dan Badan Urusan Logistik (Bulog)."Mengenai langkah pemerintah terkait bulan Ramadan, kalau operasi pasar jelas akan dilakukan di beberapa titik yang didistribusi sudah dilaporkan oleh Bulog dan pihak Pemda," ujarnya di Gedung Bank Indonesia.Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti dalam laporannya mengatakan, pihaknya menyiapkan lebih dari 30 truk yang siap melakukan operasi pasar untuk beras, minyak goreng dan bawang merah untuk operasi pasar."Di hadapan kita siap 30 truk beras, gula pasir dan bawang merah. Kehadiran truk ini sinergi BUMN membangun negeri inisiasi kementerian BUMN, Kemendag dan Kementan dilaksanakan Perum bulog dengan PT Perdagangan Indonesia stabilisasi harga pangan," kata Djarot.Bulog menyiapkan pasokan beras, bawang goreng dan minyak tanah. Tahap pertama 300.000 ton beras, 50-100 ton bawang per hari, dan gula pasir 25.000 ton."Untuk Jabar, 120 ton beras dan gula pasir 50 ton dengan diluncurkannya operasi pasar ini kami berharap masyarakat umum bisa nikmati bulan ramadan tanpa perlu khawatir dengan harga bahan pokok," katanya.Selain di Jawa Barat, kegiatan serupa juga dilakukan di Sumsel, Sumut, Jatim, DKI Jakarta, Sulsel dan Jateng.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Harga Beras Naik karena Perubahan Iklim Sebabkan Gagal Panen
Jokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca Selengkapnya