Cabai merah jadi pendorong utama Inflasi Mei 2015
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,5 persen pada Mei 2015. Cabai merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar yakni 0,1 persen.
Kepala BPS Suryamin mengatakan saat ini terjadi penaikan harga signifikan dari cabai merah di 69 kota. Penaikan tertinggi terjadi di Medan 95 persen dan Banda Aceh 94 persen.
"Karena pasokannya dari sentra produksi berkurang," ujar Suryamin kepada wartawan di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (1/6).
Komoditas kedua penyumbang inflasi, lanjut Suryamin, yakni daging ayam ras. Ini lantaran stok di sejumlah derah terbatas.
"Dengan kenaikan harga mencapai 5,09 persen dan sumbang inflasi 0,06 persen," tuturnya. "Selain daging ayam ras, ternyata telurnya pun (telur ayam ras) ikut mengalami kenaikan di angka 6,13 persen dan sumbang inflasi 0,04 persen. Hal ini karena meningkatnya permintann menjelang puasa."
Tak hanya itu, lanjutnya, bawang merah juga turut menyumbang inflasi, sebesar 0,03 persen. Ini lantaran penaikan harganya mencapai 6,19 persen.
"Hal ini karena pasokan bawang merah di setiap daerah berkurang. Kenaikan bawang merah tertinggi terjadi di Kupang dengan presentase 61 persen dan Sumenep 32 persen," paparnya.
Selain komoditas pangan, rupanya tarif listrik turut menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen. Hal ini terjadi karena ada penyesuaian tarif listrik yang dilakukan pemerintah.
"Ini sesuai dengan peraturan Menteri ESDM no 31 tahun 2015 dan mengikuti tarif adjusment. Kenaikan tertingginya di kota Pontianak 1,48 persen, dan ada 2 kota IHK yang dikelola Pemda tidak mengalami kenaikan tarif listrik, itu di Tarakan dan Batam," katanya.
Komoditas selanjutnya yang turut menyumbang inflasi, sambung Suryamin, yakni ikan segar yang harganya naik sebesar 0,58 persen. Ikan segar menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen.
"Hal ini karena kurangnya pasokan ikan dari nelayan dan karena pengaruh cuaca. Komoditas ketujuh, adalah kenaikan harga bawang putih," tuturnya. "Bawang putih, naiknya 8,81 persen. Jadi bawang-bawangan naik semua ya. Andilnya 0,02 persen dan yang paling tinggi di Manado 52 persen serta Tarakan 20 persen."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKarena dua faktor ini harga bawang merah bertahan mahal.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi akui harga cabai masih mengalami kenaikan
Baca SelengkapnyaKetua Perpadi Jakarta ini mengatakan penurunan harga mencapai Rp700-1.000 per kilogram di Cipinang.
Baca Selengkapnya