Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Butuh dana besar, Bumi Resources jual perusahaannya di Afrika

Butuh dana besar, Bumi Resources jual perusahaannya di Afrika ilustrasi tambang pasir. REUTERS

Merdeka.com - PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) segera menuntaskan penjualan saham perusahaan tambang bijih besinya yang terletak di wilayah Tamagot, Mauritania Afrika Selatan. Untuk saat ini sudah ada pembicaraan dengan calon pembeli.

"Kami sudah ada tiga investor yang tertarik membeli saham tersebut, nantinya kami akan lepas semua (saham Mauritania)," ujar Direktur Keuangan BRMS Fuad Helmy saat paparan publik BRMS di Gren Melia, Jakarta, Kamis (28/11).

Dia menuturkan, dana hasil penjualan saham ini akan digunakan untuk memperkuat modal perseroan. Maklum sampai dengan bulan September 2013, Bumi Resources Mineral masih mencatatkan kinerja negatif.

Selain Tamagot Bumi, tambang milik Bumi Mauritania A.S. juga akan dilepas kepemilikannya. Langkah ini diambil mengingat pengembangan bisnis Bumi Resources di masa mendatang membutuhkan pendanaan yang besar.

"Hingga saat ini kedua aksi ini masih dalam tahap pembicaraan dengan calon pembeli, namun targetnya tahun ini selesai," jelasnya.

Terlepas dari itu, Bumi Resources mendapat kucuran dana dari China Non Ferrous Metal Indutrys Foreign and Construction Co. LTD (NFC) sebesar USD 340 juta. Dana ini untuk pengembangan tambang timah dan seng di kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Menurut Fuad, selain mengucurkan dana, perbankan China juga tengah menjalin kerja sama kemitraan untuk proyek di Sumatera Utara.

Sekadar diketahui, total pengembangan proyek tambang timah itu ditaksir mencapai USD 400 juta, di mana sekitar 35 persen dananya akan dibiayai oleh NFC.

"Saat ini kita sedang membicarakan soal kepemilikan saham NFC di PT Dairi Prima Mineral, dan juga berapa total kebutuhan dana yang dibutuhkan dalam proyek tersebut," ungkap dia.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Badak Sudah Ada Sejak 14 Juta Tahun Lalu, Fosilnya Ditemukan di China

Penemuan ini memiliki dampak besar terhadap pemahaman evolusi dan distribusi spesies badak di Asia.

Baca Selengkapnya
PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

PLTU Ini Ganti Bahan Bakar Batu Bara dengan Sampah dan Limbah Uang Kertas, Emisi CO2 Langsung Turun 555.000 Ton

Masyarakat bisa berperan dalam menyediakan bahan baku biomassa, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Produksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi

Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar

Baca Selengkapnya
Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

Buronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP

LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Melihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan

Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan

Baca Selengkapnya