BUMN minim di bursa, dari era Soeharto alasan pemerintah selalu sama
Merdeka.com - Dari 140 perusahaan BUMN, baru sekitar 20 perusahaan melantai di bursa saham. PT bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku selalu mendorong pemerintah untuk melepaskan sebagian saham BUMN kepada publik. Namun, alasan pemerintah selalu sama sejak era pemerintahan Presiden Soeharto.
"Saya banyak mendengar sejak 1994, BUMN ini harus dipercantik dulu agar IPO hasilnya besar, sampai hari ini masih saya dengar," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/4).
Menurutnya, alibi mempercantik perusahaan BUMN sesungguhnya sudah usang dan tak bisa dipercaya. Sebab, hingga saat ini beberapa perusahaan BUMN yang tadinya dikatakan akan dipercantik, kinerjanya justru jalan di tempat.
"Banyak BUMN yang menurut saya ini tragedi atau jebakan batman dari banyak orang," tambahnya.
Padahal, kata Ito, kinerja beberapa perusahaan pelat merah justru meningkat setelah melantai di bursa saham. Salah satunya PT Bank BRI.
Harga saham Bank BRI melonjak 30 kali lipat sehingga. Posisi kapitalisasinya kini menyentuh Rp 318 triliun dari posisi awal sejak 2003 yang hanya Rp 11 triliun.
"BUMN yang dipercantik itu tidak ke mana-mana, fakta yang menentukan BUMN yang go publik lebih sukses dibandingkan dengan yang tidak go publik," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Blusukan ke Pasar Moderen Lampung, Atikoh Ganjar Borong Salak, Kurma hingga Sembako
Atikoh sempat berdiskusi dengan para pedagang saat blusukan ke Pasar Moderen Lampung.
Baca SelengkapnyaDapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBeras Mahal dan Langka, Begini Strategi Bapanas Turunkan Harga
Kenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Biang Kerok Beras Langka di Pasar: Karena Ada Bencana Banjir
Kondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Tom Lembong Duga Akibat Bagi-Bagi Bansos Saat Kampanye Pilpres 2024
“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnya