Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bulog: Idealnya, cadangan beras 1,5 juta-1,8 juta ton

Bulog: Idealnya, cadangan beras 1,5 juta-1,8 juta ton Beras impor. Merdeka.com /Arie Basuki

Merdeka.com - Badan Urusan Logistik (Bulog) mengaku tak bisa selalu mengintervensi pasar ketika harga beras sedang naik tinggi. Sebab, pasokan beras di Bulog hanya 5,7 persen dari total produksi 30,4 juta ton per tahun.

Direktur Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pelitasari ‎mengatakan, dalam dua dekade terakhir, pengadaan gabah dan beras paling tinggi, sebesar 8,7 persen, terjadi pada 2009. Jika mau intervensi, idealnya, kapasitas pengadaan beras pemerintah minimal 10 persen-11 persen.

"Kalau kajian Kementerian Pertanian itu, cadangan beras idealnya 1,5 juta sampai 1,8 juta ton," ujarnya saat dialog bertema "Beras dan Kedaulatan Pangan", Jakarta, Sabtu (23/5).

Selain itu, intervensi pasar harus mendapat persetujuan Kementerian Perdagangan. Lalu, persetujuan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Sosial untuk penyaluran beras miskin.

"Jadi Bulog ini hanya operator pemerintah, bapaknya banyak tapi ibunya tidak ada," jelas dia. ‎"Kami melihatnya begini, peran bulog itu dipengaruhi dari fungsi produksi, Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Yang pasti Bulog sebagai operator prinsipnya mengoptimalkan usaha untuk menyerap sebanyak-banyaknya," ungkapnya.

(mdk/yud)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?

Bulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?

Untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Pemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga

Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran

Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran

Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag

Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan

Data BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan

Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.

Baca Selengkapnya
Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Kebutuhan Hanya 600 Ton, Menteri Zulhas Buka Keran Impor Bawang Putih 300 Ribu Ton

Zulkifli bilang kebutuhan bawang putih di masyarakat hanya mencapai 600 ton. Namun dia membuka keran impor bawang putih hingga 300 ribu ton.

Baca Selengkapnya