Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bulog Ekspor 100 Ton Beras Kemasan ke Arab Saudi

Bulog Ekspor 100 Ton Beras Kemasan ke Arab Saudi Beras Bulog. ©2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya bakal mengekspor 100 ton beras dalam bentuk kemasan ke Arab Saudi. Dalam beberapa minggu ke depan beras tersebut sudah siap dikirim ke negara tersebut.

"Iya ke Arab Saudi. Yang diminta itu dulu yang kemasan 5 kg, 1 kg, itu akan kita penuhi karena dia sudah setuju beras dari kita," kata Buwas di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (17/2).

Buwas menyebut izin ekspor diterima pihaknya baru keluar untuk 5 kontainer atau setara dengan 100 ton. Jumlah izin itu, lebih rendah jika dibandingkan dengan target awal sebesar 8 kontainer.

"Ya izinnya baru bisa 5 kontainer ya segitu dulu. Kurang lebih 20x5 ya 100 ton," kata dia.

Selain Arab Saudi, Perum Bulog juga telah menjajaki tujuan ekspor ke negara-negara lainnya. Mengingat saat ini jumlah stok beras di Gudang Bulog juga hampir penuh. Apalagi, pada Maret-April mendatang panen raya bakal terjadi dengan serapan mencapai 2,7 juta ton.

"Ada beberapa saya jajaki tapi yang baru putus kan Arab Saudi. Artinya disini sudah ada peluang kita ekspor," tandas dia.

Tujuan Jual Beras Kemasan

Perum Bulog bakal memperkenalkan produk baru yaitu beras dalam kemasan sachet atau renceng. Meski harga per sachet hanya Rp 2.500, namun beras tersebut memiliki kualitas premium.

Direktur Komersial Bulog, Tri Wahyudi Saleh menjelaskan, pihaknya sengaja menjual beras premium dengan ukuran sachet. Hal tersebut agar beras dengan kualitas ini bisa terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah.

"Kita kan kasih kualitas yang terbaik. Tidak mau makan beras pera kan?," ujar di di Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) DKI Jakarta dan Banten, Rabu (6/6).

Selain itu, hal ini juga dalam rangka menyerap beras dengan kualitas yang baik dari dalam negeri. Sebab, beras premium tersebut dibeli dari petani lokal di mana Divisi Regional (Divre) Bulog berada.

"(Stok beras premium) Ada. Kan kita beli terus beras petani, kita giling jadi beras premium. Tidak ada masalah," kata dia.

Meski mengaku tidak mendapatkan untung dari penjualan produk ini, namun Tri menyatakan hal tersebut tidak menjadi masalah bagi perusahaan. Sebab, Bulog memiliki unit usaha lain yang memberikan keuntungan.

"(Rugi) Enggak lah, kita kan masih banyak bisnis lain. (Biaya produksi) Ketutup. Kan kita cari yang lebih efisien, kan volumenya banyak," tandas dia.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Penampakan Banyak Air, Emas & Berlian di Perut Bumi Arab, Padahal di Permukaan Pasir & Gersang

Di bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Dirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024

Dirut Bulog: Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia di Awal Tahun 2024

Bayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Stok Beras Bulog 1,4 Juta Ton, Aman untuk Libur Natal dan Tahun Baru

Pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya

Pemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya

Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Jelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja

Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor

FOTO: Harga Beras Mulai Turun di Tengah Bulog Gencar Gelar Operasi Pasar di Bogor

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut bahwa harga beras di pasaran mulai turun.

Baca Selengkapnya