Buah kering asal Thailand banyak beredar di Indonesia

Merdeka.com - PT Petropack Agro Industri menggelontorkan dana Rp 120 miliar untuk membangun pabrik pengolahan bahan baku buah-buahan menjadi buah kering. Ini dilakukan untuk meminimalisir serangan produk buah kering impor yang menguasai pasar Indonesia.

Presiden Direktur PT Petropack Agro Industri Prihanto Ekoputro tidak menampik, produk buah kering yang selama ini beredar di tengah masyarakat merupakan hasil impor dari Thailand. "Makanya ini (industri pengolahan) upaya untuk mengurangi impor tersebut," ucap Prihanto di Semarang, Jawa Tengah, Senin (26/1).

Dia yakin produk buah kering hasil olahannya sehat lantaran tidak menggunakan bahan pengawet. Meski diolah hingga kering, kata dia, kandungan vitamin yang ada di dalam buah tersebut tidak hilang begitu saja.

Prihanto menjelaskan proses awal, bahan baku dicuci dan dipotong-potong. Kemudian dimasak dengan temperatur yang cukup.

Proses itu untuk menghilangkan kadar air yang terkandung dalam bahan baku menjadi 20 persen. Setelah kadar airnya berkurang maka dikeringkan.

Proses selanjutnya, melakukan sterilisasi bahan baku dari sejumlah bakteri yang sempat hinggap. Setelah itu, bahan baku yang sudah dikeringkan bisa dapat langsung dikonsumsi. "Sterilisasi tersebut dengan temperatur 100 derajat. Proses itu sekaligus pengeringan," jelasnya.