British Petroleum kesulitan dana bangun Blok Tangguh Papua
Merdeka.com - British Petroleum (BP) Indonesia mengaku kesulitan mencari calon pembeli gas bumi dan sumber pendanaan guna merealisasikan pembangunan kilang train 3 Blok Tangguh, Papua. Ini membuat perusahaan migas Inggris itu kesulitan menuntaskan penyusunan draft putusan investasi akhir yang sudah molor hingga enam bulan dari target.
Head of Country BP Indonesia Dharmawan Samsu mengatakan pihaknya masih terkendala dana investasi yang mencapai USD 12 miliar. Padahal, pemerintah telah mengizinkan BP untuk berutang pada bank agar pembangunan kilang train 3 berjalan.
"Kami masih on track tapi terlambat enam sampai tujuh bulan. Kami masih menargetkan FID bisa di pertengahan 2016 meski ada hal yang harus diselesaikan bersama," ujar dia yang ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/4).
Total produksi kilang train 3 diperkirakan mencapai 3,8 juta metrik ton per tahun. Sebanyak 1,5 juta metrik ton bakal dibeli PT Perusahaan Listrik Negara.
Kemudian, 1 juta metrik ton bakal diserap perusahaan Jepang, Kansai. Sisanya, 1,3 juta metrik ton belum laku.
Dharmawan optimistis kilang train 3 akan beroperasi sesuai jadwal, yaitu 2020.
"Tahun ini tidak mungkin FID dan baru bisa pertengahan tahun depan. Itu sudah termasuk impact yang sudah kita jelaskan," pungkas dia.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaTarik Minat Investor, Kawasan Industri Mongondow Sulut Bakal Dialiri Pasokan Gas Bumi
Pihak pengelola kawasan memperkirakan terdapat potensi industri dengan kebutuhan gas mencapai sebesar 45 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Baca SelengkapnyaBMKG Pasuruan Catat 153 Kali Gempa Susulan di Tuban & Pulau Bawean Jatim Hingga Sabtu Pagi
Rentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaBUMN Pertamina Turun Tangan Bantu UMKM Berdaya Saing Global, Ini Dilakukan Perusahaan
Sejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPeduli Lingkungan Jadi Pertimbangan Investor Tanamkan Modal, Benarkah?
Para investor internasional akan semakin melirik Pertamina untuk menanamkan investasinya.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnya