BRI Telah Salurkan Rp 247,5 Triliun untuk Program PEN
Merdeka.com - Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso mencatat, penyaluran dana program-program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 247,5 triliun. Penyaluran ini terbagi dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), restrukturisasi kredit hingga subsidi bunga.
"Jadi penyaluran bantuan sosial (bansos), ini kita sebagai penyalur saja, itu mencapai Rp 21,6 triliun kepada 12,9 juta keluarga penerima (per 15 Agustus 2020)," ujar Sunarso dalam webinar Ngopi BUMN, Rabu (26/8).
Selanjutnya, restrukturisasi kredit BRI bagi nasabah terdampak Covid-19 juga telah mencapai Rp 182,8 triliun terhadap 2,9 juta debitur per 10 Agustus 2020. Kemudian, penyaluran kredit dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp 10 triliun berhasil diekspansi sebanyak 3 kali menjadi Rp 39,9 triliun dan disalurkan ke 947 ribu debitur per 26 Agustus 2020.
"Ada komposisinya, nasabah barunya 40 persen, nasabah itu-itu saja (eksisting) 60 persen, tapi tidak ada larangan (disalurkan ke nasabah eksisting), sah-sah saja karena dia juga terdampak supaya bisa hidup kembali dan tidak PHK," ujar Sunarso.
Kemudian, untuk pinjaman UMKM dengan penjaminan, yang tersalur sudah mencapai Rp 1,72 triliun kepada 3.058 debitur per 22 Agustus 2020. Lalu subsidi bunga juga sudah diberikan kepada 7,1 juta debitur dengan nilai Rp 1,2 triliun.
Sunarso juga menyatakan, untuk nasabah baru, terdapat program khusus yang disiapkan pemerintah yaitu Bantuan Presiden (Banpres) produktif untuk UMKM dengan nilai Rp 2,4 juta dan bersifat hibah.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah perlu terlebih dahulu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki.
Baca SelengkapnyaBank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir di Muratara.
Baca SelengkapnyaProgram ini diperkirakan akan memakan anggaran hingga Rp460 triliun dengan target 82,9 juta anak sekolah di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPadahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 21 Februari 2024 di Bank Sinarmas Kantor Cabang Slipi, Jakarta Barat, telah dilakukan prosesi serah terima hadiah kepada nasabah.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca Selengkapnya