Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatatkan perolehan laba bersih pada kuartal I di 2013 naik 18,76 persen menjadi Rp 5,01 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,22 triliun.

Peningkatan laba bersih ini didukung dengan angka pertumbuhan kredit di kuartal I 2013 yang tumbuh sebesar 27,6 persen year on year (YOY). Sementara besaran Non Performing Loan (NPL) Nett sekitar 0,46 persen.

Direktur Bisnis UMKM BBRI, Djarot Kusumayakti, menjelaskan kredit mikro BRI naik 22,3 persen atau meningkat dari pertumbuhan kuartal I tahun lalu yang tercatat sebesar 16,12 persen. Dengan peningkatan pertumbuhan tersebut, segmen mikro merupakan kontributor terbesar dalam portofolio kredit BRI sebesar 31,07 persen.

"Hingga akhir Maret 2013, jumlah debitur mikro BRI mencapai 5,7 juta orang," ujarnya saat Paparan Publik BBRI di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Rabu (24/4).

Per akhir Maret tahun ini, NPL kredit mikro BRI berada pada 0,51 persen (netto). Pendapatan perseroan juga berasal dari fee based income (FBI) yang tumbuh signifikan terutama yang berasal dari transaksi e-banking yang tumbuh sebesar 98,3 persen YOY.

"Peningkatan FBI juga dipengaruhi oleh ekspansi jaringan unit kerja dan e-chanel yang bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat," jelasnya.

BRI, lanjutnya, akan terus menjaga efisiensinya yang terlihat dari rasio BOPO terus turun 61,31 persen pada kuartal I 2012 menjadi 60,46 persen di kuartal I tahun ini. "Tingkat kecukupan modal (CAR) hingga akhir Maret 2013 mencapai 17,91 persen dengan struktur permodalan yang 94 persennya merupakan TIER 1 capital," tuturnya.