Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat bahwa indeks pembangunan manusia (IPM) tahun 2019 mencapai 71,92. Angka ini meningkat sebesar 0,53 poin atau tumbuh sebesar 0,74 persen dibandingkan tahun 2018.

Selama periode 2010 hingga 2019, IPM Indonesia meningkat dari 66,53 menjadi 71,92 pada 2019. Selama periode tersebut, IPM Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 0,87 persen per tahun. Pada 2016, IPM Indonesia meningkat dari level sedang menjadi tinggi.

"Pencapaian pembangunan manusia ini diukur dengan 3 aspek, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak dan IPM digunakan sebagai indikator melihat perkembangan pembangunan jangka panjang," tutur Suhariyanto di kantornya, Senin (17/2).

Umur Harapan Hidup (UHH) di tahun 2019 meningkat menjadi 71,34 tahun. Bayi yang baru lahir di tahun 2019 nantinya punya harapan hidup selama 71,34 tahun. Sementara selama periode 2010 hingga 2019, UHH meningkat 1,53 tahun atau rata-rata 0,24 persen per tahun.

Harapan lama sekolah juga meningkat jadi 12,95 tahun pada 2019, sehingga anak yang berusia 7 tahun pada tahun 2019 memiliki harapan untuk dapat menikmati pendidikan selama 12,95 tahun atau 0,04 tahun lebih lama dari mereka dengan usia sama di tahun 2018.

Adapun, rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan (PPP) meningkat Rp240 ribu dari tahun sebelumnya, menjadi Rp11,30 juta per tahun.

"Kalau pendapatannya naik, inflasi nanti terkendali seperti 2019, maka daya belinya akan lebih baik," kata Suhariyanto mengakhiri.