BPS: Inflasi Lebaran 2020 Terendah Sejak 1978
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Mei lalu atau Ramadan 2020 hanya sebesar 0,07 persen. Inflasi tersebut menjadi inflasi terendah sejak Lebaran 1978.
"Inflasi Lebaran di Mei ini, terendah sejak 1978. Dalam kondisi normal bahwa inflasi biasanya tinggi setiap mau Lebaran," ujar Direktur Statistik Harga BPS Nurul Hasanudin kepada media, Jakarta, Selasa (2/6).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, pelemahan inflasi pada Mei 2020 disebabkan oleh menurunnya sejumlah permintaan terhadap komoditas barang. Hal ini terjadi karena pandemi Virus Corona.
"Kita semua menyadari bahwa situasi tidak biasa karena Covid dan itu menyebabkan pola dari inflasi bulan Ramadan ini sangat tidak biasa berbeda jauh dengan tahun sebelumnya," jelasnya.
Penyebab Inflasi Turun
Penurunan inflasi yang cukup drastis, kata Suhariyanto tak lain juga disebabkan oleh harga komoditas di berbagai negara yang menurun tajam. Selain itu, faktor hubungan bilateral antara China dan Amerika Serikat yang memanas turut mempengaruhi seluruh dunia.
"Harga minyak, harga komoditas di berbagai negara mengalami penurunan yang sangat tajam dan ini diperburuk oleh eskalasi ketegangan hubungan China dan Amerika Serikat," jelasnya.
"Kita lihat pertumbuhan ekonomi di berbagai negara melambat bahkan banyak yang mengalami kontraksi, hal yang sama juga terjadi dengan inflasi, bahwa inflasi di berbagai negara mengalami perlambatan bahkan banyak yang mengalami deflasi," paparnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMendag: Inflasi Tahun 2023 Sebesar 2,61 Persen Terendah Sejak Tahun 1999
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya