BPS catat neraca perdagangan Maret surplus USD 1,13 miliar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Maret 2015, neraca perdagangan Indonesia surplus USD 1,13 miliar. Ini lantaran ekspor tercatat USD 13,71 miliar, sedangkan impor USD 12,58 miliar.
Kendati demikian, itu masih lebih kecil ketimbang surplus pada Maret 2011 sebesar USD 1,87 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, secara kumulatif (Januari-Maret 2015) neraca perdagangan Indonesia surplus USD 2,43 miliar.
"Nilai ekspor kumulatif sebesar USD 39,13 miliar dan nilai impor USD 36,70 miliar," katanya di Jakarta, Rabu (15/4). "Surplus yang terjadi ini merupakan gambaran bagus. Semoga ini karena upaya pemerintah menekan impor."
Suryamin menjelaskan, peningkatan ekspor terjadi pada nonmigas dan migas. Ekspor nonmigas naik sebesar 12,50 persen dari USD 10,42 miliar menjadi USD 11,72 miliar.
Sedangkan ekspor migas juga naik 13,43 persen dari USD 1,75 miliar menjadi USD 1,98 miliar. Ini lantaran ekspor minyak mentah meningkat sebesar 27,81 persen menjadi USD 773 juta dan gas sebesar 9,14 persen menjadi USD 1,02 miliar.
"Sedangkan sektor nonmigas, didukung oleh nilai ekspor bahan bakar mineral sebesar USD 324,7 juta atau mengalami kenaikan 23,61 persen," terangnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut
Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaAPBN Surplus Rp22 Triliun, Sri Mulyani: Didorong Pendapatan Negara Rp493 Triliun
Namun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaData BPS: Impor Beras 2023 Terbesar dalam 5 Tahun Terakhir, Didominasi Jenis Beras Patahan
Sebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaJanuari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun
Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaHingga 22 Februari Total 90 Petugas TPS Meninggal Dunia, Ini Rinciannya
Jumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca Selengkapnya