BPS Catat Kenaikan Nilai Tukar Petani di Mei 2021
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Mei 2021 sebesar 103,39 atau naik 0,44 dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP ini dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami kenaikan lebih besar daripada indeks yang dibayarkan oleh petani.
Di mana indeks diterima petani mengalami kenaikan mencapai 0,66 persen. Ini lebih besar dari kenaikan indeks yang dibayarkan petani sebesar 0,21 persen.
"Kalau kita lihat komunitas apa saja yang dominan mempengaruhi kenaikan indeks yang diterima oleh petani secara nasional di sini ada komoditas seperti kelapa sawit, cabai potong, jagung, ayam ras, daging, kentang, gabah, petai dan ada karet, ayam kampung, tongkol dan cengkeh," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam rilis BPS, di Kantornya Jakarta, Rabu (2/6).
Jika dirinci menurut subsektor semuanya mengalami kenaikan. Hanya untuk subsektor holtikultura yang mengalami penurunan. Di mana pada sektor holtikultura terjadi perubahan minus 2,75 persen.
Selanjutnya
Sementara untuk subsektor lainnya seperti tanaman pangan pada Mei 2021 mencapai 96,58 dan di April hanya 96,24. Sehingga ada perubahan atau naik sebesar 0,63 persen.
Demikian juga untuk tanaman pangan rakyat dan peternakan. Keduanya masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1,05 persen dan 0,85 persen.
Sebagai informasi saja Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk Mei 2021 pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Giliran Beras Naik Teriak-teriak, Petani 'Gaji PNS Naik, UMR Naik Kami Diam'
Belakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaHingga 22 Februari Total 90 Petugas TPS Meninggal Dunia, Ini Rinciannya
Jumlah ini berasal dari data yang terhitung sejak 14 Februari hingga 22 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Beras Melonjak Tajam di Desember 2023
Harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaBPS Catat Harga Tiket Pesawat Turun di Ramadan 2024
Turunnya harga tiket transportasi udara membuat sektor ini mengalami deflasi.
Baca Selengkapnya