Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPOM temukan produk pangan tak layak senilai Rp 4,8 miliar

BPOM temukan produk pangan tak layak senilai Rp 4,8 miliar BPOM. Azzura©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan intensifikasi pengawasan pangan terhadap beberapa produk di seluruh Indonesia. Dari hasil pengawasan, BPOM menemukan 3.499 item pangan tidak memenuhi ketentuan (TMK) dengan nilai keekonomian sebesar Rp 4,8 miliar.

Hingga 21 Desember 2015, BPOM menemukan pangan kadaluwarsa sebanyak 76.156 kemasan dengan nilai keekonomian mencapai Rp 3 miliar, pangan tanpa izin edar (TIE) sebanyak 34.947 kemasan dengan nilai keekonomian mencapai Rp 1,4 miliar, dan pangan rusak sebanyak 10.507 kemasan dengan nilai keekonomian Rp 420 juta.

"Menjelang Natal dan tahun baru, jumlah permintaan meningkat maka dimanfaatkan oleh oknum nakal. Temuan kami didominasi oleh produk kadaluwarsa sebanyak 63 persen, produk TIE sebanyak 28 persen, dan produk rusak sebanyak 9 persen," kata Kepala BPOM, Roy Sparringa di gedung BPOM, Jakarta, Selasa (22/12).

Jenis pangan kadaluwarsa yang ditemukan antara lain mie instan, susu kental manis, bumbu, teh, minuman serbuk, dan makanan ringan. Pangan tersebut paling banyak ditemukan di Kota Kupang, Makassar, Jayapura, Manokwari, dan Sofifi.

Untuk jenis pangan TIE disiminasi oleh minuman serbuk, minuman beralkohol dan permen yang berasal dari Malaysia, Thailand, dan Amerika Serikat. Produk-produk tersebut paling banyak ditemukan di Kota Medan, Pekanbaru, Batam, dan Bandung.

Sementara itu, untuk pangan rusak berupa mie instan, minuman ringan, minuman serbuk, susu steril UHT, susu kental manis, dan ikan dalam kaleng. Pangan-pangan tersebut ditemukan di Makassar, Jayapura, Mataram, dan Manokwari.

"Kami melakukan intensifikasi pengawasan pangan di sarana distribusi, seperti gudang importir dan retail. Dan temuan di gudang distributor atau pemasok pangan mencapai 56 persen dari jumlah total temuan," imbuh Roy.

Dia menambahkan, temuan produk TMK ini sudah diamankan dan dimusnahkan. Sementara itu, bagi pihak yang melanggar akan dikenakan sanksi administratif berupa peringatan, perintah, pengamanan di tempat, perintah pemusnahan, dan pencabutan izin edar.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok

Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.

Baca Selengkapnya
Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Badan Pangan Sebut Harga Beras Bakal Turun di Saat Ramadan, Ini Alasannya

Kepala Bapanas menyebut harga beras saat Ramadan akan turun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana

Kalung Produksi Nasabah PNM Mekaar Bandung Dijadikan Hadiah Jokowi untuk Iriana

Jokowi juga memuji Kabupaten Bandung yang memiliki banyak produk lokal dan variasi kulinernya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Pemerintah Ancam Polisikan Pengusaha yang Tahan Stok Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

Ini dilakukan karena Pemerintah tidak ingin harga pangan membebani masyarakat saat bulan puasa.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Satgas Pangan Polri Beberkan Penyebab Harga Telur dan Daging Masih Tinggi Jelang Lebaran

Harga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya