Bos Waskita keluhkan pelemahan Rupiah pengaruhi nilai proyek
Merdeka.com - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Putra mengatakan kenaikan harga dolar dan pelemahan Rupiah yang terus terjadi saat ini memengaruhi nilai setiap proyek yang dikerjakan.
Dia mengatakan kenaikan harga dolar itu jelas akan terasa pada bahan diimpor langsung dari luar negeri seperti aspal, baja, dan lain sebagainya. Namun, untuk material proyek yang berasal dari dalam negeri, tidak terlalu memengaruhi nilai proyek yang dikerjakan.
"Ini jelas tidak bisa dipungkiri, karena setiap kali kenaikan harga dolar, jelas ini akan memengaruhi nilai proyek yang sedang kita kerjakan," kata I Gusti Ngurah Putra, usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-73 RI di Pontianak, dikutip Antara, Jumat (17/8).
Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan strategi untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satunya mengantisipasi perubahan harga pasar dari material proyek yang digunakan. Dirinya yakin, setiap perusahaan kontruksi pasti melakukan strategi tersebut, agar tidak merugi dalam pengerjaan proyek yang dilakukan.
Meski harga dolar saat ini terus naik, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk tetap mengutamakan kualitas bahan dan pengerjaan setiap proyek yang ada. "Ini menjadi komitmen kita, agar setiap proyek yang kita lakukan tetap mengedepankan kualitas," imbuhnya.
Sebelumnya, Dalam nota keuangan dan RAPBN 2019, pemerintah memprediksi nilai tukar Rupiah masih berada di level Rp 14.400 per USD karena ekonomi global diperkirakan masih terus bergejolak.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo optimis Rupiah akan berada pada level 14.4000 sesuai prediksi pemerintah di tahun depan. Meski demikian, hingga saat ini Rupiah belum beranjak dari posisi Rp 14.600-an per USD.
"Gambaran kita masih optimis Rupiah stabil di level 14.400," kata Dody saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (16/8).
Dia mengamini bahwa tahun depan ekonomi global masih akan bergejolak. Tidak hanya itu, dorongan dari domestik juga diperkirakan akan turut mempengaruhi. "Untuk tahun depan memang kita melihat bahwa ada di sisi perkembangan globalnya masih akan ya gejolaknya belum tentu akan selesai kemudian masih ada juga konteks dari domestiknya ada event - event besar," ujarnya.
Kendati demikian dia menegaskan fundamental ekonomi Indonesia membaik sehingga gejolak dari dalam maupun dari luar akan mampu diatasi. "Nah kita lihat pertumbuhan ekonomi akan membaik jadi kondisi globalnya dan domestiknya masih bisa kita jaga sampai 2019."
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWaskita Karya Kerjakan 90 Proyek Senilai Rp52,7 Triliun, Ada Proyek IKN Nusantara
Perusahaan telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sampai dengan bulan November sebesar Rp14,4 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya