Bos Pegadaian Galakkan Pentingnya Investasi bagi Milenial
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pegadaian, Kuswiyoto menyatakan bahwa investasi merupakan instrumen penting, khususnya bagi milenial. Hal ini dikarenakan adanya perubahan gaya hidup dibandingkan dengan anak muda di zaman dahulu.
"Sekarang, adik-adik milenial kalau habis gajian atau dapat uang, pasti langsung dihabiskan semuanya. Ini kan jadi salah sasaran. Padahal, investasi harus dimulai sejak dini, tidak bisa kalau mulainya pada waktu Anda pensiun," ujar Kuswiyoto dalam sesi webinar Indonesia Millenials Financial Summit pada Senin (7/9).
Menurutnya, ketika investasi dimulai pada saat pensiun, kemungkinan untuk mengalami kegagalan lebih besar karena waktu yang dipilih sudah sempit.
"Setelah gagal, nanti penyakit mengikuti kita, frustrasi, darah tinggi, penyakit jantung, semuanya. Akhirnya dananya buat biaya pengobatan penyakit kita. Oleh karena itu, kita perlu selalu menata hidup supaya bisa jalani dengan tahan lama, bahagia, dan tenang." jelasnya.
Sebagai contoh, kisah Tung Desem Waringin yang sudah melakukan budaya investasi sejak 30 tahun yang lalu. Selama menjalani hidupnya, Tung Desem Waringin melakukan investasi sebesar 20 persen dari penghasilannya dalam bentuk tabungan maupun emas.
"Sekarang pak Tung ini kan masih bekerja, sedangkan penghasilannya dari 10 tahun lalu masih ada. Jadi, sekarang dia bisa menikmati hidupnya dengan maksimal." tambah Kuswiyoto.
Maka dari itu, miilenial diharapkan tidak menghabiskan seluruh uangnya, tetapi disisihkan 10-20 persen untuk masa depan. Adapun, sarana investasi punya banyak bentuknya, mulai dari emas, properti, sampai obligasi.
"Emas sekarang ini lagi menarik, dan bisa berguna dalam jangka panjang karena pasti harganya nanti meningkat jauh dari bunga deposito," tutupnya.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara turut menyetujui hal ini. Baginya, literasi finansial memang sangat penting, khususnya dalam pengetahuan berinvestasi.
"Paling tidak, 35 tahun sebelum kita pensiun, sudah ada simpanan," katanya.
Milenial juga dianggap sebagai generasi yang strategis. Mereka dinilai sebagai pemain ekonomi yang kritis (critical economy players) di mana jika mereka melakukan investasi sekarang, maka akan berpotensi mendapat keuntungan 4 kali lipat pada saat pensiun. Selain itu, dia juga menyarankan bahwa sebaiknya uang ditabung di awal, bukan disisakan di belakang.
Adapun, inklusi keuangan orang dewasa sudah mencapai 76 persen. "Banyak orang yang sebenernya sudah punya akses keuangan, tapi tidak paham sama produk investasinya sendiri. Maka dari itu, tingkat literasi masih ada di angka 38 persen," tutupnya.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnya“Saya ini seorang pengusaha swasta yang di zalimi. Disaat mendapatkan investasi untuk pengembangan usaha/bisnis, saya dituduh," kata Dadan
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaSelagi ada sumber daya dan tekad yang kuat untuk mencapainya, kebebasan finansial sangat mungkin untuk diraih lebih cepat.
Baca SelengkapnyaDiakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaMiliarder ini menyarankan agar para anak muda bisa mencari pekerjaan yang disukainya dibanding harus mencari pekerjaan dengan gaji yang tinggi.
Baca SelengkapnyaPemilu 2024 akan diselenggarakan secara serentak pada Rabu, 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnya