Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos OJK: Akselerasi Digital Sektor Keuangan di Indonesia Bisa Tumbuh Lebih Cepat

Bos OJK: Akselerasi Digital Sektor Keuangan di Indonesia Bisa Tumbuh Lebih Cepat Ketua OJK Wimboh Santoso. ©2017 merdeka.com/idris

Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso menyebut bahwa akselerasi digital dalam sektor keuangan Indonesia bisa tumbuh lebih cepat. Setidaknya, Indonesia mempunyai beberapa posisi menguntungkan dibandingkan negara lain.

Pertama, Indonesia secara alami menyimpan potensi bonus demografi. Sehingga dari sisi jumlah akan unggul dibanding negara lain.

"Penduduk kita 270 juta orang dan ini akan tumbuh terus," kata Wimboh dalam Indonesia Fintech Summit, Rabu (11/112).

Dengan tingginya jumlah penduduk, potensi berkembangnya lebih cepat dibandingkan negara dengan penduduk yang lebih sedikit. Oleh sebab itu, Wimboh mengatakan tak heran jika Indonesia dibidik seluruh dunia untuk produk digital.

Kedua, yakni kebijakan otoritas yang akomodatif. "Ini sangat penting. Berbagai diskusi terus kita lakukan agar masyarakat bisa mendapatkan service dengan cepat, dengan ongkos yang murah dan kualitas yang bagus. Ini selalu kita dorong," kata dia.

Ini menjadi latar belakang perbankan saat ini tidak perlu membuka cabang baru. Sebab berbagai layanan dapat dengan mudah dilakukan melalui platform digital. Bahkan alokasi bansos (bantuan sosial) di daerah juga sudah menggunakan platform digital.

Dalam hematnya, saat ini baik lembaga keuangan maupun non keuangan bisa leluasa masuk platform digital dengan berbagai produknya. Seperti lending, deposit, capital market, dan lainnya.

"ini semua akan mendorong pertumbuhan digitalisasi, bukan hanya keuangan. UMKM juga akan masuk di ekosistem," kata dia.

Sektor UMKM

Wimboh mengatakan, produk UMKM nantinya akan dimasukkan dalam e-commerce sekaligus pembiayaannya dilakukan secara daring. "Tinggal kita bagaimana mempercepat ini," kata dia.

Di samping itu semua, Wimboh juga menekankan pada sejumlah upaya antisipasi agar digitalisasi ini dapat terakselerasi semaksimal mungkin. Pertama, Wimboh ingin memastikan sinyal bisa masuk ke seluruh pelosok Tanah Air.

Kemudian soal data pribadi. Di mana draft UU-nya saat ini sudah ada di DPR. Sehingga jika ada penyalahgunaan data pribadi, bisa masuk delik private, penipuan. "Ini bisa menjadikan efek jera," kata WImboh.

Repoter: Pipit Ika Ramdhani

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Siti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang

Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen

Baca Selengkapnya
Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya

Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.

Baca Selengkapnya
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.

Baca Selengkapnya
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital
Resmi Ditutup, OJK Harap BFN-IFSE 2023 Tingkatkan Literasi Teknologi Keuangan Digital

Sektor fintech syariah dapat terus tumbuh dan mampu menjawab kebutuhan keuangan konsumen Muslim di Indonesia.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
OJK dan OECD Luncurkan Kajian Pemanfaatan Teknologi di Sektor Asuransi
OJK dan OECD Luncurkan Kajian Pemanfaatan Teknologi di Sektor Asuransi

OJK) bekerjasama dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) meluncurkan kajian pemanfaatan teknologi di sektor asuransi.

Baca Selengkapnya
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya