Bos Dharma Jaya beberkan penyebab daging sapi lokal kalah bersaing dari impor
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan tengah berupaya meningkatkan pengembangan sektor peternakan di Kawasan Indonesia Timur. Hal ini tampak dalam pengoperasian kapal ternak yang akan mengangkut sapi dari NTT dan NTB ke Jakarta.
Diharapkan dengan adanya kapal ini, kesulitan para peternak sapi di Indonesia Timur untuk menjual sapinya ke Indonesia bagian barat dapat teratasi. Selain itu, diharapkan pula program ini dapat menjaga stabilitas harga daging sapi.
Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusuma mengakui program kapal ternak yang dijalankan Pemerintah akan menggairahkan para peternak sapi di NTT. Namun, langkah tersebut belum cukup untuk membuat daging sapi lokal mampu bersaing dengan daging sapi impor. Alasannya, sapi yang didatangkan dari NTT masih kalah dari segi bobot.
"Kalau dari angle harga, kapal (ternak) ini belum bisa turunkan harga, sapi dr NTT yang dibawa. Jakarta butuh sapi yang bobotnya besar," ungkap Marina di Redtop Hotel, Jakarta, Senin (16/10).
Untuk itu, hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah adalah meningkatkan kualitas sapi-sapi lokal, terutama dari segi bobot dan juga kesehatannya. "Kita harus bisa buat sapi yang beratnya 700. Yang kami terima 1500 ekor sudah ada yang lebih baik, dulu ukuran kecil, kita sudah trima 400," tegasnya.
Salah satu hal yang diperhatikan dalam peningkatan kualitas sapi-sapi lokal adalah dengan ketersediaan pakan yang berkualitas. "Makanannya harus diubah, jadi bikin makanan ternak yang ada di sini over ke sana, diberikan peternak. Pengendalian stress juga. Jadi kualitas daging lebih baik, sapi lebih sehat," jelas Marina.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamanan Lanal Banyuwangi Kini Diperkuat KAL Sembulungan
Kapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaDitempel Lakban di Perut, Pria Ini Mau Selundupkan Narkoba 1 Kg Lewat Pelabuhan Bintan
Pelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaKapal Nelayan Rute Jakarta-Lombok Angkut 37 Orang Tenggelam di Selayar, 2 Meninggal dan 24 Hilang
Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaBawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebar 7.000 Personel Amankan TPS, Irjen Karyoto: Jangan Terlena dengan Situasi Terlihat Landai!
Keduanya memimpin langsung jalannya apel pergeseran pasukan digelar di silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (13/2).
Baca Selengkapnya15 ABK Putra Sumber Mas Dilaporkan Hilang Usai Cari Ikan di Pulau Masalembu
Kapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnya