Bos Bulog Usul ke Pemerintah untuk Jual Cadangan Beras Menumpuk dengan Harga Murah
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengaku telah mengajukan usulan kepada pemerintah untuk menangani beras yang sudah menahun tersimpan di gudang Bulog. Pembahasan ini pun telah dilakukan dalam rapat koordinasi terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
"Kami sudah mengajukan dan sudah dua kali rapat untuk menyelesaikan beras menahun ini agar bisa digunakan," kata Budi Waseso dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Perum Bulog, Jakarta, Selasa (18/5).
Salah satu usulan yang diajukan Buwas (Budi Waseso) meminta izin kepada pemerintah agar cadangan beras pemerintah (CBP) yang sudah menahun dijual dengan harga murah. Semula beras dijual Rp8.300 per kilogram diturunkan menjadi Rp6.500 per kilogram.
"Jadi ada penurunan harga supaya bini bisa laku dan bisa ditangani," kata dia.
Lalu, selisih harga dari diturunkan ini nantinya akan ditagih kepada pemerintah. "Kita usulkan dijual dengan harga turun, ini beras CBP ini selisihnya ditagih ke negara," sambungnya.
Namu dua kali rapat tersebut masih belum menghasilkan keputusan. Budi Waseso mengklaim dalam rapat tersebut Presiden Jokowi telah menyetujui usulannya. "Secara lisan Presiden ini minta ditangani, dan setuju kalau ini dijual harga murah," kata dia.
Hanya saja masih belum ada keputusan resmi karena pemerintah harus membayarkan selisih bayar mencapai Rp740 miliar. "Tapi persoalannya negara harus keluarkan uang untuk selisih Rp 740 miliar dan ini masih dicari solusinya," kata dia.
Cadangan Beras 412.000 Ton
Terkait cadangan beras hasil impor sebanyak 412 ribu ton yang disebut tidak layak konsumsi, Budi Waseso mengaku telah bersurat kepada kementerian terkait. Bahkan tiga surat telah dilayangkan.
"Kami sudah bersurat kepada kementerian terkait untuk penanganan masalah ini, sudah 3 kali kami bersurat buat 412 ribu ton beras eks impor," kata dia.
Dia menjelaskan kondisi beras tersebut bukan tidak layak konsumsi. Melainkan masih bisa digunakan dengan perawatan khusus. Hanya saja, biaya perawatan tersebut dinilai sangat tinggi.
"Yang 412 ribu ton ini bukan nggak bisa digunakan, bisa tapi dengan perawatan dan biaya perawatannya tinggi," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Naik, Tom Lembong Duga Akibat Bagi-Bagi Bansos Saat Kampanye Pilpres 2024
“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaDapat Izin dari Pemerintah, Bulog Bebas Impor Beras Sepanjang 2024
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaBeras Masih Mahal, Pemerintah Diminta Segera Stabilisasi Harga Pangan
Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Tegaskan Pemerintah Tidak Akan Ubah HET Meski Harga Beras Mahal dan Langka
Meskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaBulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?
Untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya