Bos Bulog Ungkap Kesulitan dalam Pelaksanaan Kebijakan Pangan
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso membeberkan tiga kendala dalam pelaksanaan kebijakan pangan selama ini. Salah satunya penugasan terhadap Bulog bersifat ad hoc tanpa jaminan kontinuitas.
Menurutnya, ketidaksesuaian itu mengakibatkan penugasan hanya dilakukan pada waktu harga jatuh di produsen atau harga tinggi di konsumen. Serta penugasan penyediaan stok tidak dibarengi dengan kebijakan penyaluran sehingga stok berlebih.
Kemudian faktor kedua, penugasan belum terintegrasi antar Kementerian dan Lembaga terkait. Sehingga penugasan penyerapan dan penyediaan stok kebutuhan pangan tidak didukung pendanaan dari pemerintah.
"Sekaligus juga penugasan penyerapan tidak didukung dengan penugasan penyaluran. Ini kendala kami di lapangan," tegas Buwas saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RPD) bersama Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Kamis (25/6).
Ketiga, Belum lengkapnya turunan Peraturan Presiden (Perpres) baik berupa Peraturan Menteri (Permen) dan lainnya. Imbasnya belum ada kebijakan disposal terhadap stok komoditas yang turun mutu akibat terlalu lama menunggu penugasan.
Meski begitu, Buwas memastikan mampu mencukupi kebutuhan pangan beras hingga akhir Desember 2020. Sebab, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog mencapai 1,4 juta ton. Sementara stok CBP yang harus dikelola Bulog berkisar 1 sampai 1,5 juta ton di tahun ini.
"Jadi, saya yakinkan bahwa beras kita ini cukup untuk kegiatan sampai bulan Desember tahun ini. Sampai hari ini kita masih punya (stok beras) 1,4 juta ton," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perum Bulog menjalin kerjasama kemitraan strategis bersama Pelindo.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum BULOG Bayu Krisnamurthi memantau langsung Penyaluran Bantuan Beras di Kantor Pos Sukasari, Kota Bogor (15/2).
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaKemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca Selengkapnya