Bos BKPM Ungkap Alasan Minimnya Minat Perusahaan Melantai di Bursa Saham Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengungkapkan saat ini ada 26.000 perusahaan asing dan 600.000 perusahaan dalam negeri di Indonesia. Namun sayangnya, jumlah emiten di bursa saham Indonesia masih minim.
"Andai pun mereka (perusahaan yang berinvestasi) sudah listing, tapi (listingnya) di Singapura, di Eropa, atau di negara mereka masing-masing," ujar Bahlil, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (28/1).
Dengan itu, Bahlil mengharapkan dalam MoU antara BKPM dan BEI, akan ada komunikasi yang baik antara pelaku usaha dan pemerintah. Komunikasi yang baik juga diharapkan dapat memberikan pengertian positif agar perusahaan yang ingin berinvestasi dapat bergabung dalam listing di BEI.
Untuk kendala listing, Bahlil belum bisa menakarnya, namun dia mengatakan dalam bisnis diperlukan komunikasi untuk membangun rasa percaya agar perusahaan bisa berinvestasi di Indonesia. "Bisnis itukan komunikasi, kepercayaan lahir atas dasar komunikasi, dan komunikasi bisa dibangun jika ada kenyamanan."
"Namun sekarang kami (BKPM) menggiring mereka (perusahaan berinvestasi) untuk masuk di BEI. Ini komunikasi saja yang belum intens," jelasnya.
BKPM Ramal Investasi Asing Tumbuh 2 Persen Tahun ini
Bahlil juga optimistis Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami peningkatan sebanyak satu sampai dua persen tahun ini. Sementara, sektor yang berpotensi untuk mengalami peningkatan investasi diantaranya bidang pertambangan.
"Selain itu, infrastruktur, perkebunan, dan pariwisata juga berpotensi sekali (untuk PMA)," .
Selain PMA, Bahlil menyebutkan ada sekitar 600.000 perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang juga ikut serta dalam berinvestasi. "(Jumlah) itulah yang masuk dalam realisasi investasi pada 2019, yang melebihi sekitar Rp 800 triliun," paparnya.
Reporter Magang : Nurul Fajriyah
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaAdapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya