Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BI Yakin Inflasi Tahun Ini Masih Terkendali

Bos BI Yakin Inflasi Tahun Ini Masih Terkendali Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©2018 Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyoroti nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang naik-turun selama penyebaran wabah virus corona (Covid-19). Namun demikian, ia menyatakan kurs rupiah tak akan banyak berdampak terhadap angka inflasi.

"Dampak dari nilai tukar rupiah ke inflasi itu rendah. Inflasi Insya Allah tetap rendah. Inflasi intinya itu rendah. Dalam kondisi normal saja pengaruh rupiah terhadap inflasi saja rendah, apalagi dalam kondisi ini," jelasnya, Kamis (2/4).

Sebagai perbandingan, capaian inflasi Maret 2020 tercatat lebih rendah dibanding sebelumnya, yakni 0,10 persen secara month to month (mtm) berbanding 0,27 persen (mtm) pada Februari 2020.

Menurut Perry, ada beberapa hal yang menyebabkan tekanan inflasi rendah. Pertama, yakni permintaan masyarakat yang rendah sehingga dampak terhadap inflasi juga kecil.

"Kedua, ekspetasi inflasi terjaga, dampak nilai tukar rupiah kepada inflasi rendah, dan pemerintah pastikan kebutuhan pangan masyarakat dikoordinasikan dnegan baik sehingga inflasi tetap rendah," sambungnya.

Dia pun menghimbau kepada masyarakat agar tak perlu panik terhadap kenaikan harga, sebab Bank Indonesia memastikan akan terus menjaga stabilitas angka inflasi.

"Intinya inflasi rendah, dan Insya Allah ke depan akan rendah dengan berbagai langkah yang terkendali. Sehingga masyarakat tidak usah panik beli barang. Itu dalam konteks agar harga terkendali," imbuhnya.

Inflasi Maret 2020 Sebesar 0,10 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi selama Maret 2020 sebesar 0,10 persen, lebih rendah dari inflasi Februari sebesar 0,28 persen. Sementara, inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,76 persen dan inflasi tahun ke tahun 2,96 persen.

"Inflasi selama bulan Maret 2020 sebesar 0,10 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Rabu (1/4).

Suhariyanto mengatakan dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK), 43 kota mengalami inflasi dan 47 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe 0,64 persen dan terendah di Surabaya, Surakarta dan Pekanbaru sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, kota yang mengalami deflasi tertinggi di Timika -1,91 persen dan terendah di Tangerang sebesar -0,01 persen.

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya

Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen
Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.

Baca Selengkapnya