Bos BI Minta Perbankan Swasta Turunkan Suku Bunga Kredit
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta kepada seluruh perbankan nasional untuk menurunkan suku bunga kredit. Hal ini menyusul penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral yang saat ini sudah di level 3,5 persen.
"Kami mohon juga perbankan menurunkan kredit dan muali transparansi suku bunga kredit. Bank Himbara sudah mulai, dan bank-bank lain ayo turunkan suku bunga kredit," kata Perry dalam acara Temu Stakeholder untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang disiarkan lewat Youtube Kemenkeu RI, Kamis (25/3).
Perry mengaku sudah mendapatkan informasi jika perbankan Himbara akan menurunkan suku bunga kredit bulan ini. Tentunya ini akan sangat membantu pemulihan ekonomi. "Bank Himbara sudah mulai saya berterima kasih, dan bank-bank lain ayo turunkan suku bunga kredit," kata Perry.
Dia menjelaskan, selama tahun 2020 sampai dengan Januari 2021, di tengah penurunan suku bunga kebijakan BI7DRR sebesar 150 bps dan deposito 1 bulan sebesar 189 bps, SBDK perbankan baru turun sebesar 78 bps.
Namun pasca kebijakan transparansi SBDK perbankan, SBDK bank-bank BUMN diperkirakan akan menurun pada bulan Maret 2021 dengan rencana penurunan yang telah diumumkan. Oleh karena itu, Bank Indonesia berharap bank-bank lain juga bisa mempercepat penurunan suku bunga kredit agar bisa mendorong pembiayaan untuk dunia usaha.
Lebih lanjut Gubernur BI mengatakan, terkait financing to funding ratio (FFR). Bagi bank-bank yang FFR-nya di bawah 75 persen, ia menyarankan agar bank-bank tersebut jangan dahulu membeli SBN dan disimpan di Bank Indonesia, lebih baik disalurkan kreditnya.
"Mengenai untuk kebijakan yang terbaru bank-bank yang financing to funding ratio nya di bawah 75 persen, kami mohon maaf ini kok rendah banget ya, yang didorong kredit jangan dibelikan SBN, jangan disimpan di BI, salurkan kredit makannya," ujarnya.
Lantaran, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) saat ini memfokuskan untuk mendorong kredit dan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas dengan kontribusi besar pada PDB dan ekspor. Adapun palet kebijakan KSSK mencakup, pertama, kebijakan insentif fiskal serta dukungan belanja pemerintah dan pembiayaan.
Kedua, stimulus moneter, kebijakan makroprudensial akomodatif, dan digitalisasi sistem pembayaran. Ketiga, kebijakan prudensial sektor keuangan. Keempat, kebijakan penjaminan simpanan. Oleh karena itu, Perry mendorong perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.
"Di KSSK fokusnya ini sekarang adalah mari kita bersama-sama mendorong kredit dan pembiayaan dari sektor riil. Kalau pembiayaan ke sektor riil kita tahu, itu adalah masalah permintaan dan supply, bagaimana bank harus menyalurkan kredit, sehingga dunia usaha bisa ditingkatkan," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya