Bos BCA: UMKM Masih Kalah Saing dengan Importir di Pasar Digital
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau Bank BCA, Jahja Setiaatmadja mencermati lambatnya pelaku UMKM untuk bisa bersaing di pasar digital.
Menurut dia, UMKM masih jauh tertinggal dibanding pedagang (merchant) importir yang tak mau ambil pusing dalam menjual barang.
Merujuk pada data, Jahja mengatakan, indeks penjualan ritel lokal saat ini memang relatif naik. Namun itu masih jauh dibandingkan dengan impor barang konsumsi yang dilakukan pedagang digital.
"Di sini kita lihat barang konsumsi meningkat tinggi, ini kemungkinan besar adalah mixture impor barang-barang yang dijual melalui online," ujar dia dalam sesi webinar, Selasa (6/7).
Dalam hal ini, Jahja tidak ingin menyalahkan platform online yang punya angka penjualan barang lebih besar. Pasar digital disebutnya hanya jadi wajah para merchant untuk menjual produk-produknya.
"Tapi kalau kita lihat, kebanyakan merchant di online itu yang mau gampang, mereka ambil barang dari luar negeri, impor, lalu mereka jual di ritel," sebut Jahja.
UMKM Harus Melek Digital
Jahja berkesimpulan, pelaku UMKM seharusnya bisa dididik untuk lebih bisa melek digital. Sebab, dari data terbaru yang dibacakannya, baru sekitar 23 persen pelaku UMKM yang bisa menempatkan produk jualannya tepat sasaran di pasar e-commerce.
"Karena kalau kita lihat bahwa ini adalah kunci untuk para pengusaha keluar dari lingkaran setan mobilitas yang terhambat. Kalau mereka hanya menunggu di toko yang ada jam operasinya, dan orang segan keluar rumah, gimana mereka mau jualan? Satu-satunya jalan adalah dengan onboarding produk-produk mereka (di pasar digital)," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaSiti Atikoh Ganjar Beberkan Kendala UMKM di Indonesia Susah Berkembang
Atikoh menyampaikan, pelaku UMKM juga perlu melakukan digitalisasi untuk menjangkau lebih banyak konsumen
Baca SelengkapnyaAjak UKM Cirebon untuk Gabung di Kanal ‘Harbolnas’, Lazada Berkomitmen Dukung Penjual Fesyen Lokal
Ratusan UKM fesyen yang tergabung dalam Mall UKM Cirebon memiliki toko digital dan berjualan di Lazada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini
Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaSegini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang
Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaTransaksi Digital Banking Meningkat Tajam, Kartu Kredit Justru Menurun
Nilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca Selengkapnya