Boeing: Pasar Kedirgantaraan Global Tembus USD 8,7 Triliun Hingga 2028
Merdeka.com - Produsen pesawat terbang dari Amerika Serikat, Boeing memproyeksikan pasar kedirgantaraan dan pertahanan global dapat mencapai sebesar USD 8,7 triliun hingga 2028.
"Kedirgantaraan dan pertahanan terus menjadi industri yang sehat dan tumbuh pada jangka panjang, didorong oleh fundamental yang kuat pada sektor komersial, pertahanan, dan jasa serta permintaan yang beragam dari sisi geografis dan lebih berimbang antara penggantian dan pertumbuhan dibanding sebelumnya,” kata Direktur Keuangan dan Wakil Presiden Eksekutif untuk Kinerja & Strategi Boeing, Greg Smith, dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (18/6).
Menurut Boeing Market Outlook, dengan industri penerbangan komersial yang kuat, anggaran belanja pertahanan yang stabil, dan kebutuhan jasa untuk melayani semua platform sepanjang siklus industri telah mendorong pertumbuhan pasar kedirgantaraan dan pertahanan.
Diluncurkan di Paris Air Show pada 17 Juni 2019, proyeksi menilai pasar kedirgantaraan dan pertahanan berdasar prospek adalah USD 8,7 triliun untuk satu dekade ke depan, naik dari USD 8,1 triliun pada tahun sebelumnya.
Boeing Market Outlook (BMO) mencakup proyeksi permintaan untuk pesawat komersial senilai USD 3,1 triliun hingga 2028 karena para operator antara lain akan mengganti pesawat jet lama dengan model yang lebih handal dan efisien bahan bakar, dan mengembangkan armada mereka untuk mengakomodasi peningkatan perjalanan udara di negara-negara berkembang dan negara-negara maju.
BMO juga memproyeksikan peluang pertahanan dan antariksa senilai USD 2,5 triliun karena pemerintah akan memodernisasi platform dan sistem militer, menerapkan teknologi-teknologi dan kemampuan baru dan meningkatkan eksplorasi mulai dari laut hingga ruang angkasa.
Proyeksi pengeluaran tersebut terdiri atas armada udara militer, sistem otonom, satelit, pesawat ruang angkasa dan produk-produk lain yang terus bersifat global dengan 40 persen pengeluaran diharapkan berasal dari luar Amerika Serikat.
Boeing pada hari ini juga meluncurkan Commercial Market Outlook 2019 (CMO), proyeksi dengan jangka lebih panjang yang membahas lebih mendalam tentang pasar pesawat komersial dan jasa.
CMO terbaru menunjukkan pertumbuhan volume penumpang dan peningkatan penggantian pesawat yang akan mendorong kebutuhan untuk 44.040 pesawat jet baru senilai USD 6,8 triliun pada dua dekade mendatang, naik 3 persen dibanding tahun sebelumnya.
Armada pesawat komersial global juga akan mempertahankan kebutuhan untuk jasa penerbangan senilai USD 9,1 triliun, sehingga total peluang pasar komersial adalah sebesar USD 16 triliun hingga 2038.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Boeing Terbelit Banyak Kasus, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal Lagi
Kenaikan harga tiket pesawat tidak lepas dari kejadian yang menimpa Boeing
Baca SelengkapnyaIncar Bisnis Penerbangan Charter, BBN Airline Datangkan 4 Pesawat Boeing 737
Diharapkan ke depannya, BBN Airlines Indonesia dapat terus menambah jumlah armada dan memenuhi permintaan penerbangan domestik & internasional.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca Selengkapnya6 Pesawat Jet Tertua di Dunia dalam Sejarah yang Hingga Kini Masih Beroperasi
Meskipun bertahun-tahun berdinas, jet tempur tertua masih aktif, menunjukkan daya tahan dan relevansinya.
Baca SelengkapnyaNaik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya
Maskapai ini meminta penumpangnya untuk menaiki timbangan beserta barang bawaan mereka untuk mencatat berat badan mereka di gerbang keberangkatan.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnya