Bocoran ESDM: Indonesia-Singapura Bakal Bangun PLTS Raksasa
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dikabarkan akan melaksanakan penandatanganan kerjasama dengan Singapura dalam sektor industri panel surya.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menyampaikan, penandatanganan MoU soal industri panel Surya antara RI-Singapura akan dilakukan Menko Luhut dengan menteri terkait dari Singapura, disaksikan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya itu ikut rapat kemarin pagi jam 6 pagi. Itu rapat kedua, finalisasi. Targetnya itu ditandatangani pada saat Presiden ke sana. Setahu saya antara pak Luhut dengan menteri di sana, hari ini. Targetnya hari ini tanda tangan," ujar Dadan di sela-sela acara MoU antara Kementerian ESDM dengan Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP) di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (16/3).
Menurut dia, kolaborasi industri panel surya RI-Singapura bagus, lantaran Indonesia punya modal dan minat besar akan sektor energi terbarukan. "Kita punya energi terbarukan, tapi kita tidak punya pabriknya untuk mengolah. Jadi pabriknya nanti inginnya di Indonesia," ungkapnya.
Dalam kerja sama ini, Luhut sebelumnya mengatakan, total nilai investasi keseluruhan diperkirakan mencapai USD 50 miliar, atau setara Rp765 triliun (asumsi kurs Rp 15.300 per USD).
"Kita kan harus melihat, kita punya market berapa, keekonomiannya berapa. Kemenko Marves ngitungnya seperti itu," imbuh Dadan.
Untuk jangka pendek, kolaborasi industri solar panel kedua negara per sekarang yakni dengan membangun pabrik pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). "Dari hulu ya, bukan nyambung-nyambung. Kita ingin punya industri yang hulunya," sebutnya.
Namun, Dadan mengaku belum mengetahui secara pasti skema business to business (B2B) dalam kerja sama itu, termasuk siapa badan usaha yang ditunjuk.
"Kita secara formal, government to government, memahami dengan MoU tersebut bahwa Indonesia demand-nya besar untuk EBT. Sumber dayanya juga besar, ada potensi juga untuk ekspor ke luar, termasuk ke Singapura. Sekarang kita dorong pabriknya juga ada di sini, pabrik panel," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusda Kaltim Segera Terapkan Model Bisnis Berbasis Energi Terbarukan
Dia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaESDM: Transisi Energi Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Mata Dunia
Program transisi energi juga sejalan dan mendukung program pemerintah yang lain
Baca SelengkapnyaTerbang ke Korsel dan China, Menhub Budi Karya Bahas Proyek LRT Bali dan IKN Nusantara
Perjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina Patra Niaga Bareng Kementerian ESDM Cek Kesiapan Layanan Energi di Banyuwangi dan Bali
Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPLN Indonesia Power Catat Jalankan 1.886 Program SDG’s Sepanjang 2023
Salah satu produk hasil program SDG's, yang dilaksanakan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Kamojang.
Baca SelengkapnyaPemerintah Turunkan Target Bauran Energi Baru Terbarukan, Apa Dampaknya?
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPNS Mulai Pindah Juni 2024, Tapi Suplai Gas dan Listrik di IKN Baru Masuk bulan Agustus
Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditetapkan menjadi pemasok energi tetap oleh Badan Otorita IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPLN dan China Energy Sepakat Kaji Pengembangan Energi Hijau Skala Besar di Sulawesi
Indonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya
PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca Selengkapnya