BNI Syariah tak revisi target meski suku bunga acuan naik
Merdeka.com - Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman mengaku tidak akan merevisi target kinerja perusahaan pasca kenaikan suku bunga acuan yang saat ini berada di angka 5,25 persen.
"Kami sudah melakukan stress test, apabila BI sampai menaikkan suku bunga acuan sebesar 6,5 persen, dampaknya tidak begitu signifikan terhadap kinerja Perseroan," tuturnya di Jakarta, Kamis (26/7).
Anak usaha PT Bank Negara Indonesia (BBNI) tersebut optimistis dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. "Rasa-rasanya kita optimis pada apa yang kita targetkan. Kita sudah melakukan beberapa simulasi dan sepertinya kita bakal bisa untuk capai target," ujarnya.
SEVP Finance & Operation PT BNI Syariah Wahyu Avianto juga berpendapat sama. Menurutnya, kenaikan suku bunga acuan tidak akan berpengaruh besar pada kinerja perusahaan.
"Ini tentu mempengaruhi kualitas pembiayaan kita, yang kemudian aksesnya ke permodalan, namun kita sudah lakukan simulasi, meskipun suku bunga acuan naik 5,25 menjadi 6,5 persen, tak akan berpengaruh besar terhadap pembiayaan. Sebab, pembiayaan yang dilakukan bersifat murabaha yang sifatnya tetap atau fixed," ujarnya.
Selanjutnya, Wahyu menambahkan, suku bunga acuan BI dampaknya terbilang kecil terhadap tingkat rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/car).
"Dampaknya nggak signifikan, cuma 0,1 persen terhadap CAR. Dengan simulasi kenaikan nilai tukar sampai Rp 20 ribu, suku bunga acuan 6,5 persen, CAR kita itu hanya turun 0,1 persen," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp702,3 Miliar Sepanjang 2023
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaUpdate Kondisi APBN 2023 Jelang Tutup Tahun, Bea Cukai Sumbang Berapa?
APBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, BRI Life Bayar Klaim dan Manfaat ke Nasabah Rp5,5 Triliun Sepanjang 2023
Angka pembayaran klaim dan manfaat BRI Life meningkat 10,59 persen dibandingkan dengan realisasi pembayaran klaim per Desember 2022.
Baca Selengkapnya