Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Blak-blakan PM Najib Razak buktikan Malaysia bukan negara gagal

Blak-blakan PM Najib Razak buktikan Malaysia bukan negara gagal Najib Razak. reuters.com

Merdeka.com - Kondisi Malaysia kini sedang tidak kondusif, baik dari sisi ekonomi, politik maupun sosial. Nilai tukar Ringgit Malaysia anjlok cukup parah diterpa ketidakpastian global. Di saat bersamaan, muncul lagi isu Perdana Menteri Malaysia menerima uang dari salah satu perusahaan negara Malaysia.

Meski demikian, Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak menyebut bahwa kondisi Malaysia masih sangat baik hingga saat ini. Malaysia diklaim masih bisa tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Menurutnya, pertumbuhan Malaysia masih di jalur yang benar dan solid.

Tak mau asal bicara, Najib menyebut ada lima indikator yang mendukung fakta kalau ekonomi Malaysia masih dalam kondisi baik. Pertama adalah, ekonomi Malaysia diharapkan masih bisa tumbuh hingga 5 persen sepanjang tahun ini.

"Ini tidak sama seperti 1998 saat krisis ekonomi melanda Asia. Saat itu ekonomi kita negatif 7 persen," katanya seperti dilansir dari Bernama di Jakarta, Senin (31/8).

Selanjutnya, indikator kedua menurut Najib adalah fundamental ekonomi Malaysia yang sangat kuat karena telah belajar dari dampak krisis 1998 silam.

"Contohnya bahwa defisit fiskal pemerintah berkurang dari negatif 6,7 persen menjadi 3,2 persen tahun ini. Perbankan dan sistem keuangan kita memiliki kapitalisasi yang kuat dan likuiditas yang baik," sambungnya. Tingkat kredit macet atau NPL (non performing loan) dan inflasi Malaysia disebut masih rendah dan bisa dikelola.

Kemudian, indikator ketiga menurut Najib adalah berhasilnya kebijakan nasional melalui National Transformacy Policy yang berdampak pada menurunnya angka kemiskinan di Malaysia dari 49,3 persen pada 1970 menjadi hanya 0,6 persen pada 2014 silam.

"Produk domestik bruto (PDB) meningkat 47,7 persen 2009-2014. Sedangkan 1,8 juta lapangan pekerjaan telah diciptakan melalui program transformasi program ekonomi," tambahnya.

Indikator keempat menurut Najib adalah, Malaysia hingga kini masih diakui dunia sebagai negara yang mampu mengelola perekonomian secara efektif dan bisa menghadapi banyak tantangan.

"Hal ini dibuktikan dengan peringkat dan laporan dari lembaga keuangan internasional seperti Fitch Ratings, Moody, Standard & Poor." Najib mengatakan, Malaysia juga telah peringkat 12 dari 60 negara di World Competitiveness Yearbook 2014.

Najib mengatakan, indikator terakhir atau kelima adalah berbagai upaya telah dilakukan pemerintah seperti pembentukan Urban Transformacy Centres (UTC), Rural Transformation Centres (RTC), 1Malaysia People's Aid (BR1M) dan lain sebagainya untuk membantu meringankan beban rakyat Malaysia.

"Terbukti, Malaysia bukanlah negara gagal seperti yang diklaim, kita tidak akan bangkrut. Pada kenyataannya, kita masih stabil dengan fundamental yang kuat dan akan terus bertahan menjadi lebih kompetitif," tegasnya.

Najib mengatakan, dia ingin memperbaiki situasi dan beberapa kesalahpahaman yang terjadi di Malaysia saat ini. Dia ingin menjelaskan dan mengklarifikasi beberapa isu yang beredar sehingga orang-orang bisa mendengar langsung.

"Kami bisa memberi informasi dan membedakan antara fakta dan kabar angin saja atau dugaan propaganda murni."

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara Miskin Bakal Menjadi Negara Kuat karena Hal Ini

Negara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.

Baca Selengkapnya
Kedekatan Jokowi Saat Temui Ibu Nasabah PNM dari Magelang

Kedekatan Jokowi Saat Temui Ibu Nasabah PNM dari Magelang

Jokowi juga mengapresiasi pencapaian PNM yang mencapai telah mencapai target pada 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Jokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya

Jokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya

Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.

Baca Selengkapnya
Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Usai Ramai Dikritik Wajib Lapor Barang Sebelum ke Luar Negeri, Ditjen Bea Cukai: Kebijakannya Tidak Wajib

Aturan tentang pelaporan barang sudah dijalankan sejak tahun 2017 melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 203.

Baca Selengkapnya