Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengklaim ketidakstabilan iklim politik Indonesia tak pengaruhi minat penanaman modal. Para investor pun, lanjut Mahendra, telah menerima keputusan yang dihasilkan paripurna sebagai suatu realitas politik Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Para investor justru menunggu efektivitas dari kebijakan pemerintahan Presiden Terpilih Joko Widodo alias Jokowi mendatang.

"Sekarang persoalannya justru oleh pemerintahan baru itu kebijakan apa dan efektivitas untuk menjalankannya," ungkap Mahendra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (9/10).

Mahendra menambahkan, perhatian para investor akan beralih kepada bagaimana pemerintahan Jokowi untuk mendorong kekuatan fundamental ekonomi Indonesia.

"Dan bagaimana menyelesaikan masalah struktural seperti harga BBM, iklim tenaga kerja yang harus diperbarui dan seberapa efektif itu dilakukan," jelasnya.

Sebelumnya, gonjang-ganjing di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah membuat investor resah dan menarik dananya dari Indonesia. Hal ini menjadikan IHSG memerah dan Rupiah melemah dalam beberapa waktu lalu.

IHSG sempat merosot tajam, hingga keluar dari level 5.000 poin, saat keputusan pimpinan DPR maupun MPR diumumkan.