Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BKPM: Penurunan harga gas akan dipertimbangkan untuk genjot industri

BKPM: Penurunan harga gas akan dipertimbangkan untuk genjot industri Ilustrasi gas. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus mendorong kinerja investasi agar tetap tumbuh dalam situasi pertumbuhan ekonomi yang melambat. BKPM akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian dan kalangan industri pengguna gas untuk mencari solusi guna mendorong industri nasional tetap tumbuh.

Kepala BKPM Franky Sibarani, mengatakan efisiensi atau penurunan harga gas merupakan salah satu komponen yang dapat dipertimbangkan sebagai salah satu insentif yang dapat diberikan, untuk meningkatkan daya saing industri nasional yang sudah ada.

"Kami secara proaktif berkomunikasi dengan kalangan industri untuk membicarakan upaya meningkatkan daya saing mereka di tengah kondisi perekonomian yang tumbuh melambat. Kami akan berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk merealisasikan hal tersebut," ujar Franky dalam keterangannya, Sabtu (5/9).

Franky mengaku telah bertemu dengan Forum Industri Pengguna Gas. Menurutnya, salah satu isu yang mengemuka dalam pertemuan tersebut adalah potensi peningkatan daya saing industri melalui efisiensi harga gas bagi kalangan industri.

Franky menyatakan, BKPM akan mengkaji lebih dalam dampak efisiensi harga gas terhadap daya saing industri serta mekanisme yang memungkinkan efisiensi tersebut dapat dilakukan.

"Harga gas berkontribusi cukup besar dalam komponen biaya produksi. Sebagai contoh, industri keramik, komponen harga gas memiliki porsi 30 persen dari biaya produksi, industri petrokimia 10 persen, industri kaca 30 sampai 35 persen, industri baja 30 sampai 35 persen, serta industri pupuk 80 persen. Apabila efisiensi harga gas dapat diberikan, daya saing industri-industri tersebut tentu akan meningkat," kata Franky.

Sebelumnya, industri pengguna gas di Sumatera Utara (Sumut) mengalami kesulitan dalam menjalankan operasional karena kenaikan harga gas menjadi USD 14 per mmbtu dari sebelumnya USD 8,7 per mmbtu, sejak 1 Agustus 2015 yang lalu.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pemakai Gas (Apigas) Sumut, Johan Brien mengungkapkan, secara head to head, harga gas di Sumut jauh di atas Malaysia dan Singapura.

Di dua negara itu, harga gas untuk industri paling mahal USD 3,8 per mmbtu. Dia juga menyatakan, kenaikan harga gas hingga dua kali lipat tersebut menjadikan biaya produksi melonjak signifikan, khususnya untuk industri-industri keramik dan sarung tangan yang membutuhkan banyak gas. Akibatnya, industri lokal sulit bersaing di pasar. Apalagi, produk keramik impor terus masuk ke pasar lokal dengan harga yang lebih murah.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun

Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.

Baca Selengkapnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco

Pemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco

Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
Menperin Tak Hadir di Rapat, Kelanjutan Program Harga Gas Bumi Murah Masih Tanda Tanya

Menperin Tak Hadir di Rapat, Kelanjutan Program Harga Gas Bumi Murah Masih Tanda Tanya

Kepastian program HGBT ke depannya memang harus mencapai quorum antara dirinya bersama Menteri Keuangan dan Menperin.

Baca Selengkapnya