BKPM makin yakin Indonesia salah satu primadona di mata investor
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani percaya diri menyebut Indonesia sebagai primadona, menjadi salah satu negara tujuan utama investor menanamkan modalnya. Ini tercermin dari naiknya rencana investasi sebesar 40 persen pada semester I 2015 dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Dari data BKPM, selama semester I 2015, ada 5.032 proyek yang telah mendapatkan Izin Prinsip Penanaman Modal (IP). Nilai totalnya mencapai Rp 721,9 triliun. Dari nilai total tersebut, Rp 189,2 triliun berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 532,7 triliun.
"Dengan tetap tingginya rencana investasi selama semester I 2015, hal ini memperlihatkan minat investasi di Indonesia masih cukup besar. Dengan implementasi kebijakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat di BKPM dan penyederhanaan perizinan," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (23/7).
BKPM juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Lembaga terkait maupun Pemerintah Daerah, serta dengan akan segera dimulainya realisasi beberapa proyek infrastruktur. Harapannya target realisasi investasi selama 2015 sebesar Rp 519,5 triliun bisa tercapai.
Franky menambahkan, sektor yang menjadi penyumbang terbesar dari rencana investasi PMDN adalah perumahan, kawasan industri dan perkantoran, industri mineral non logam, industri kimia dasar, barang, kimia dan farmasi, industri makanan, transportasi, gudang dan telekomunikasi.
"Kawasan Industri dan Perkantoran mencapai Rp 52 triliun, industri mineral non logam sebesar Rp 18,1 triliun, kimia dan farmasi Rp 15.9 triliun, industri makanan Rp 13,2 triliun dan telekomunikasi Rp 13 triliun," paparnya.
Sedangkan untuk PMA sektornya antara lain listrik, gas dan air sebesar USD 23,8 miliar, kawasan industri dan perkantoran USD 4,4 miliar, tanaman pangan dan perkebunan USD 3 miliar, barang kimia dan farmasi USD 2,4 miliar serta mesin dan elektronik USD 1,4 miliar.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
FOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaData BKPM: Realisasi Investasi Hilirisasi Tahun 2023 Capai Rp375,4 Triliun, Paling Besar Smelter
Adapun sepanjang Januari - Desember 2023, realisasi investasi telah mencapai Rp1.418,9 triliun atau melebihi target 101,3 persen dari target.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Bahlil Kaget Pajak Hiburan Naik Hingga 75 Persen: Ini Mengganggu Iklim Investasi
Bahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerima Banyak Keluhan dari Investor soal Kecepatan Investasi di IKN, Ini Arahan Jokowi ke Para Menteri
Jokowi juga memerintahkan agar status lahan bagi investor segera ditetapkan dan diperjelas. Basuki menuturkan Jokowi akan memonitor arahan-arahan tersebut.
Baca SelengkapnyaDukung Kesetaraan, BCA Salurkan UMKM Entrepreneur Perempuan Rp14,8 Triliun Sepanjang 2023
Persentase pekerja perempuan di BCA juga mencapai 60,8 persen dari total pekerja dan menduduki 61,1 persen dari total manajer di perusahaan.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnya