Bisnis keluarga jadi tulang punggung ekonomi negara di Asia
Merdeka.com - Bisnis keluarga mejadi penunjang ekonomi-ekonomi negara di Asia termasuk Indonesia. Bisnis keluarga memang memiliki manfaat yang baik dalam menyediakan lapangan pekerjaan untuk warga lokal.
Akan tetapi, faktanya, bisnis keluarga tak bisa membuat kemajuan dalam pasar negara berkembang.
Negara-negara berkembang di Asia tak banyak memiliki unsur perekonomian seperti infrastruktur, listrik, akses keuangan, perlindungan konsumen bisnis, transparansi dan good governance. Saat, satu unsur ini hilang maka akan tercipta 'institutional voids'.
Lembaga yang bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara ekosistem, yaitu pemerintah, tidak selalu berfungsi seperti yang diharapkan. Sehingga, pelaku usaha di sektor swasta sering salah langkah. Padahal, para pelaku usaha ini menciptakan kerajaan bisnis yang menguntungkan.
"Pengusaha ini sangat bersemangat karena mereka harus mengisi kekurangan pemerintah. Hampir semua dikelola dengan baik entitas besar di Asia melakukan ini," ujar Profesor Harvard University Tarun Khanna seperti dilansir CNBC, Jumat (6/5).
Bisnis yang dikelola keluarga berada di garis depan. Dia mencontokan Filipina Ayala Corporation yang menjadi perusahaan keluarga terbesar di Filipina.
Keluarga Zobel de Ayala telah dikendalikan Ayala sejak pembentukannya pada 1834 silam. Perusahaan ini fokus pengembangan kawasan bisnis utama Filipina di Makati, Manila, serta memperjuangkan pendidikan di seluruh negeri.
Menyusul akhir Perang Dunia II, pengembangan properti Ayala Land semakin maju. Perusahaan ini langsung mengubah bandara komersial pertama di Manila menjadi kawasan elit dengan infrasruktur modern. Termasuk, saluran listrik, telepon, pengelolaan limbah dan tata letak jalan yang tidak bisa diberikan pemerintah pada saat itu.
Beberapa perusahaan Ayala juga berinvestasi untuk pengembangan kemampuan manajerial sumber daya manusia yang masih lemah saat itu.
Pada 2015, Indeks Forum Ekonomi Dunia menunjukkan Filipina menduduki peringkat 46 dari 124 negara dalam pengembangan bakat melalui pendidikan dan pengembangan keterampilan.
Lalu, bagaimana kemajuan bisnis keluarga di Indonesia?
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fungsi Lembaga Keluarga dan Karakteristiknya, Lembaga Sosial yang Memiliki Peran Penting
Keluarga adalah lembaga sosial terkecil yang berperan penting.
Baca SelengkapnyaBerawal dari Cita-cita Ingin Bantu Orang Lain, Ibu Asal Bojonegoro Ini Sukses Bisnis Kue hingga Katering
Jauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca SelengkapnyaMengurungkan Niat Berangkat Ke Jepang Untuk Bekerja, Pemuda Ini Memilih Berternak Entok 'Alhamdulillah Sudah Punya Mobil dan Menikah'
Berbekal kesungguhan dan keyakinan, nyatanya ternak yang dijalaninya membuahkan hasil tak terduga. Ia sukses menjadi seorang peternak entok muda.
Baca SelengkapnyaDulu Bantu Jualan dan Pernah Diusir Pemilik Kontrakan, Tak Disangka Anak Pedagang Gorengan kini Kerja di Lembaga Terbesar Jepang
Simak cerita inspiratif anak pedagang gorengan yang sukses jadi peneliti di Jepang.
Baca SelengkapnyaCara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis
Tidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.
Baca SelengkapnyaLahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan.
Baca Selengkapnya