Bingung soal investasi hijau? Ini penjelasan BKPM
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan tak ada pengertian universal terkait investasi hijau atau green investment.
"Indonesia menghubungkan investasi hijau dengan konsep industri hijau," katanya, dalam siaran pers, Senin (27/4)
Dari segi input, kata Franky, industri hijau menggunakan material ramah lingkungan dan energi alternatif. Keduanya dalam jumlah lebih kecil.
"Dalam prosesnya, industri hijau menerapkan konsep reduce, reuse, recycle and recovery, menggunakan teknologi ramah lingkungan, serta mempekerjakan sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi, efisien, dan berwawasan lingkungan."
Dari segi output, lanjut Franky, industri hijau menghasilkan produk bersahabat dengan alam serta mampu menekan jumlah emisi karbon dan sampah.
"Berdasarkan prinsip tersebut, investasi hijau tidak memiliki batasan hitam dan putih. Kegiatan investasi yang ramah lingkungan, memberi nilai tambah yang optimal kepada sumbar daya alam, melibatkan inovasi, serta menerapkan prinsip green production alih-alih melakukan business as usual, bisa dikatakan sebagai investasi hijau," ungkap Franky.
Di Indonesia, setidaknya terdapat tujuh sektor usaha erat kaitannya dengan pelestarian lingkungan dan berpeluang dikembangkan sebagai investasi hijau. Sektor investasi tersebut mencakup pertanian, kehutanan, perikanan, pengusahaan tenaga panas bumi, industri penghasil produk ramah lingkungan, pembangkit listrik dari sumber energi baru/terbarukan, dan pengelolaan sampah.
Dalam lima tahun terakhir, realisasi investasi langsung di ketujuh sektor tersebut di Indonesia mencapai USD 41 miliar. Sepanjang 2010-2013, pertumbuhan rata-rata sekitar 23 persen untuk Penanaman Modal Asing (PMA) dan 42 persen untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Kami memperkirakan akan tercipta realisasi investasi setidaknya sebesar USD 100 miliar hingga tahun 2019 di ketujuh sektor tersebut di Indonesia."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca SelengkapnyaFOTO: Realisasi Investasi Tahun 2023 Meningkat 17,5 Persen
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaProses Izin Investor Asing Lama, Begini Penjelasan Badan Otorita IKN Nusantara
Terdapat 8 proses yang perlu dilalui oleh investor sebelum memulai berinvestasi di IKN.
Baca SelengkapnyaMenaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaPemilu Berjalan Sukses, Jokowi Ingin Investor Lebih Banyak Tanam Modal di Indonesia
Diakui Jokowi, banyak investor yang memilih untuk menunggu untuk berinvestasi di Indonesia saat pemilu 2024 berlangsung.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Lobi Jepang untuk Berinvestasi di IKN Nusantara
Dalam pertemuan dengan PM Kishida, Presiden Jokowi menyatakan akan mendorong agar investor maupun pemerintah Jepang berinvestasi di proyek IKN Nusantara.
Baca Selengkapnya