Biar aman, bos baru Pertamina gandeng KPK dan BPK
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto siap bekerja dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mewujudkan good corporate governance (GCG). Dengan kerja sama ini, Dwi yakin mampu menjaga integritas Pertamina.
"Saya menyambut baik apa yang akan dilakukan oleh KPK BPK maupun pihak-pihak yang terkait bagaimana membuat BUMN ini bisa berjalan lebih transparan dan lebih GCG. Saya kira sejauh kita memang memiliki integritas sebaik-baiknya saya kira tidak perlu khawatir dengan kerjasama ini. Bahkan kerjasama ini akan membuat manajemen bergerak lebih aman lagi dalam mengembangkan perusahaan," ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11).
Dwi juga punya pekerjaan rumah ikut serta dalam pemberantasan mafia migas. Untuk tahap awal, pihaknya terlebih dulu melakukan pemetaan persoalan. "Kami akan mapping proses apa yang bisa masuk pada best practice, internasional, dan domestik," jelas dia.
Dwi berencana membuat prioritas yang harus dilaksanakan lebih dulu yang berkaitan dengan upaya pemberantasan mafia yang menggerogoti industri perminyakan nasional.
"Kalau masih ada yang belum best practice akan kita transformasikan ke sana. Kita akan laksanakan pengkajian dan menentukan prioritas kedepannya gimana," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aset milik Pertamina itu berhasil diselamatkan Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaPemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca SelengkapnyaAHY yakni memberantas serta menggebuk mafia tanah tanpa harus takut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Cak Imin ini, isu yang mengemuka di daerah-daerah adalah kelangkaan pupuk.
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaJaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca Selengkapnya