Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BI yakin ekonomi tak terganggu penurunan outlook S&P

BI yakin ekonomi tak terganggu penurunan outlook S&P Gedung Bank Indonesia. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Bank Indonesia menegaskan bahwa meski lembaga pemeringkat S&P menurunkan outlook Indonesia dari positif tahun pada tahun 2012 menjadi stabil pada tahun ini, tidak mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia ke depan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah mengatakan bahwa BI melihat kondisi fundamental ekonomi Indonesia tetap terjaga dengan baik kendati pasar masih menunggu kebijakan-kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh pemerintah.

"Ya ini kan artinya S&P punya pendapat, kita punya pendapat sendiri, bahwa BI tetap melihat kondisi ekonomi kita tetap terjaga dengan baik fundamentalnya tidak banyak berubah. Memang ekspektasi, terhadap kebijakan-kebijakan baru memang masih dinanti," ungkap Halim di Gedung Bank Indonesia, Jumat (3/5).

Penurunan revisi outlook dari S&P diakui sempat menimbulkan reaksi pasar saham maupun nilai tukar Rupiah. "Sentimen pasarnya kan biasa begitu. Kalau ada berita baik, dia naik, kalau ada berita yang menurut pasar itu kurang menguntungkan, ya dia turun. Itu biasa, tapi fundamentalnya kita secara umum masih bagus," tegas Halim.

Halim melihat beberapa indikator yang mendasari keyakinan BI akan fundamental ekonomi Indonesia yang masih tetap kuat. Indikator tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi global dan Asia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan, aktivitas ekspor Indonesia yang sudah mulai sedikit membaik. "Beberapa pasar yang tadinya kita masih tertekan kita lihat sudah membaik," imbuh halim.

Selain itu, dari sisi perbankan dan sektor keuangan secara keseluruhan, masih menunjukkan kondisi yang kuat, terlihat dari kecukupan likuiditas, permodalan yang tinggi dan rasio kredit bermasalah yang tetap terjaga. "Saya kira berbagai sektor industri keuangan kita masih cukup baik," tutur Halim.

Diakui inflasi memang mengalami peningkatan, namun lebih disebabkan oleh aksi ekspektasi dari kenaikan harga bahan pangan."Kita berharap kenaikan harga-harga bahan makanan yang tentu saja di luar kendali kebijakan moneter itu bisa dikendalikan sehingga nanti kenaikan harga-harga yang temporer itu tidak menjadi permanen," jelas Halim.

Kendati demikian, BI tetap optimis kondisi perekonomian Indonesia masih tetap tumbuh dengan baik dan mendorong pertumbuhan sektor kredit perbankan mencapai 23 persen tahun ini.

"Pertumbuhan kredit masih oke. Pertumbuhan kredit kita masih sekitar 22-23 persen, dan dengan pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen, saya kira pertumbuhan kredit kita masih di sekitar itu. Tahun depan malah kalau pertumbuhan ekonomi kita bisa di atas 6,5-6,8 mestinya kredit akan tumbuh lagi," tutup Halim.

(mdk/rin)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

OJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024

Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Kondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya

Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.

Baca Selengkapnya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Prabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!

Prabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!

Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen

kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya