BI tak intervensi pasar jika rupiah di bawah Rp 12.300 per USD
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) hanya akan mengintervensi pasar jika nilai tukar rupiah tembus Rp 12.300 per dolar Amerika Serikat.
"Bila pergerakan kurs Rp 11.900- Rp 12.300 per dolar AS, maka itu tidak masalah buat kami. Bila itu terjadi, maka BI tidak melakukan intervensi karena kurs itu cocok untuk kami," kata Deputi Gubernur BI Mirza Adityaswara, di kantornya, Jakarta, Rabu (17/12).
Atas dasar itulah, katanya, Bank Indonesia melakukan intervensi ketika kurs rupiah bertengger di level Rp 13 ribu per USD, kemarin. Sayangnya, dia enggan menyebut berapa banyak dolar AS digelontokan bank sentral ke pasar obligasi dan valas.
"Hari ini kita tetap hadir di pasar, tapi tidak sebanyak yang kemarin. Kita juga hadir di pasar Surat Berharga Negara (SBN)," terangnya.
Kurs rupiah melemah, menurut Mirza, cocok untuk perekonomian Indonesia saat ini. Sebab, pelemahan kurs rupiah diperlukan untuk membuat ekspor Indonesia kompetitif.
"Kurs yang baik adalah yang sedikit undervalued. Posisi kurs ini sangat baik untuk menggenjot ekspor dan menurunkan impor," ujarnya.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras
Kepala Badan Nasional Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaRupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca Selengkapnya