Merdeka.com - Sosialisasi Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT) merambah pada anak remaja. Gubernur BI Agus Martowardojo turun langsung memberikan edukasi sistem pembayaran non tunai ke beberapa sekolah.

Agus menjelaskan hal itu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan pengenalan publik di antara sasaran sosialisasi GNTT yakni anak remaja mengenai sistem pembayaran non tunai. Kontribusinya pada perekonomian nasional dan instrumen-instrumen apa saja yang digunakan dalam bertransaksi.

Ia juga menambahkan bahwa rangkaian kegiatan ini guna mendorong terwujudnya Indonesia maju didukung sistem pembayaran non tunai.

"Rangkaian kegiatan ini antara lain, pertama edukasi dan berikutnya sosialisasi sistem pembayaran non tunai," imbuhnya.

Kegiatan tersebut melibatkan lembaga terkait untuk mendukung implementasi program Gerakan Nasional Non Tunai (GNTT).

"Kita juga berkoordinasi dan kerja sama melibatkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Pemerintah Provinsi, Otoritas Jasa Keuangan serta Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia," terang Agus.

Selanjutnya penerapan sistem pembayaran non-tunai di sektor transportasi dan perdagangan ritel.

"Kegiatan ini untuk menunjang kebutuhan transaksi yang dilakukan dengan intensitas yang tinggi dan melibatkan masyarakat banyak termasuk para remaja," tukasnya.

Menurut Agus untuk melakukan perubahan perilaku bertransaksi dari tunai ke non tunai, mulai dari diri kita masing-masing hingga pada akhirnya kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Sistem pembayaran non tunai pada dasarnya lebih mengarah pada perubahan atas perilaku, dibandingkan sistem. Bertransaksi non tunai bukan hanya sekedar mengubah alat bayar dalam transaksi, tetapi menjadi langkah besar untuk mewujudkan kemajuan perekonomian nasional," tegas Agus.