BI sebut ekonomi Indonesia 2014 tumbuh maksimal 5,5 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia tidak seoptimistis Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 soal pertumbuhan ekonomi. Dari kinerja triwulan III yang cenderung mengalami perlambatan penjualan eceran, maka pertumbuhan maksimal yang bisa didapat adalah 5,5 persen saja. Ini potensial mengancam target pemerintah dan DPR yang berharap Indonesia tahun ini menikmati pertumbuhan 5,6 persen di akhir tahun.
Otoritas moneter sudah melihat tendensi pelemahan dari situasi Juli-September, di mana gerak perekonomian menurut pantauan bank sentral tak jauh beda dari triwulan II. “Kalau di triwulan II (pertumbuhan) di kisaran 5,1 persen, mungkin triwulan III di kisaran itu juga,” kata Gubernur BI Agus Martowardojo di kantornya, Jakarta, Jumat (12/9).
Hal yang di luar dugaan adalah perlambatan konsumsi rumah tangga. Akan ada tren peningkatan dari belanja pemerintah, termasuk realisasi proyek-proyek yang sudah selesai lelang. Ada juga tambahan investasi asing maupun domestik jelang akhir tahun. Tapi semua itu tidak cukup menghentikan tren perlambatan ekonomi.
“Faktor utama adalah konsumsi. Rumah tangga ada pelemahan,” kata Agus Marto.
Untuk sementara, BI masih memberikan perkiraan moderat pertumbuhan 5,1 persen - 5,5 persen buat triwulan III 2014. “Tapi itu bisa ke atas bisa ke bawah,” kata Gubernur BI.
Dalam studi dilansir awal pekan ini, BI menjelaskan selepas momen Idul Fitri lewat, penjualan eceran akan menurun. Artinya, periode Agustus hingga awal September tidak ada lonjakan berarti untuk produk ritel, kecuali otomotif yang tingkat kebutuhannya stabil.
"Diperkirakan seluruh kelompok kategori mencatat perlambatan penjualan, kecuali pada kelompok suku cadang dan aksesori," tulis laporan BI tersebut.
Indeks Penjualan Ritel untuk Agustus 2014 diperkirakan menurun menjadi 159,6. Demikian pula ekspektasi terhadap tekanan harga pada tiga bulan mendatang, atau hingga Oktober 2014.
Dalam Indeks Ekspektasi Harga (IEH) tiga bulan mendatang, angka survei yang tercatat 130,4, turun 7,9 poin dibandingkan IEH pada bulan sebelumnya. Penjualan eceran baru akan kembali melonjak di akhir dan awal tahun baru.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaSalah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya