BI Pastikan Kondisi Perbankan Saat Ini Lebih Baik Dibandingkan Krisis 1998 dan 2008
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI)m Destry Damayanti memastikan kondisi perbankan saat ini lebih baik dibandingkan krisis keuangan yang terjadi pada 1998 maupun saat terjadinya di 2008. Bahkan di tengah pandemi, likuiditas perbankan juga masih longgar dan modal perbankan pun masih cukup.
"Saat ini jadi banyak orang khawatir dengan perbankan, kalau dilihat secara industri, kondisi kita jauh lebih baik dibandingkan 97-98 ataupun 2008," ujar Destry dalam diskusi virtual di Jakarta, Jumat (17/7).
Dia melanjutkan, hingga saat ini BI juga telah menurunkan suku bunga acuan 175 basis poin ke level 4 persen. Kendati begitu, penurunan bunga acuan ini belum direspons cepat oleh perbankan.
"Kita sejauh ini sudah menurunkan 175 basis poin, tapi memang transmisi di perbankannya masih lambat, jadi kita sudah menurunkan 175 bps tapi suku bunga kredit baru turun sekitar 74 basis poin. Dan banknya juga masih keberatan untuk memberikan pinjaman, karena melihat risiko," jelasnya.
Di samping itu, pemerintah memberikan stimulus berupa program penjaminan agar penyaluran kredit semakin berjalan. Tak hanya itu, pemerintah juga telah menempatkan dana di bank Himbara demi pemulihan ekonomi nasional.
"Jadi kita mau enggak mau harus menghadapi situasi yang berbeda, di mana kita harus mempersiapkan kondisi new normal, jadi bisnis as usual mode harus kita tinggalkan karena kita enggak tahu bottomnya di mana untuk Covif-19 ini," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Siapkan Uang Tunai Rp197 Triliun untuk Kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2024
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaUpdate Kondisi APBN 2023 Jelang Tutup Tahun, Bea Cukai Sumbang Berapa?
APBN hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat positif dari target yang ditentukan
Baca Selengkapnya