Merdeka.com - Bank Indonesia optimis penyaluran kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar 20 persen dari total portofolio kredit bank akan dipenuhi oleh industri perbankan.

"Kan bisa linkage dengan BPR dengan koperasi. Kalau mereka takut (kredit macet naik), bisa linkage," kata Direktur Departemen Kredit, BPR dan UMKM Bank Indonesia Santoso Wibowo di Komisi XI DPR, Senin (10/12).

Dia menilai industri bank telah mampu mengadakan pelatihan dan pembinaan UMKM secara mandiri. Selain itu, pemberlakuan aturan minimum porsi kredit UMKM sebesar 20 persen bukan hal baru.

"Dulu sudah pernah ada kewajiban UMKM, tapi peraturannya berubah. Kalau dulu bank boleh beli portofolio bank lain yang sudah banyak kreditnya ke sektor UMKM, kalau sekarang tidak bisa. Dia harus menyalurkan sendiri atau melalui Bank Perkreditan Rakyat.".

Dia menegaskan sebelum mengeluarkan aturan tersebut, Bank Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan perbankan dan melakukan langkah uji coba selama dua tahun. Bahkan pembicaraan sudah dilakukan semenjak Februari lalu.

"Mereka sudah kita ajak bicara. Beberapa bank agak kaget itu biasa. Pelaporan (kredit UMKM) ke BI itu sudah berjalan selama dua tahun sesuai UU nomor 20," katanya.