Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menilai aliran modal keluar atau capital outflow di pasar modal semakin menekan perekonomian nasional. Tak hanya Indonesia, ditariknya dana dari pasar modal juga terjadi di bursa saham negara maju dan berkembang lain.

Hal tersebut tidak lain disebabkan dari ketidakpastian global sejak tiga tahun terakhir. "Memang di pasar modal masih ada tekanan. Ada capital outflow. Dana dari asing yang masuk secara year-to-date di 2015 (hanya) Rp 45 triliun," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/8).

Padahal, menurutnya, pada 2014, nilai dana masuk mencapai Rp 150 triliun di periode yang sama. "Jadi, memang masuknya dana itu berkurang, terutama karena ada koreksi di pasar modal," jelas dia.

Dia menambahkan, akibat situasi di China yang menerapkan devaluasi Yuan, maka beberapa hari lalu sempat terjadi global sell di pasar modal. "Artinya, pasar modal negara maju maupun negara berkembang melepas saham. Sehingga, betul-betul ada koreksi," ungkapnya.

Pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah yang akan terus mengeluarkan paket kebijakan besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, mengendalikan stabilitas Rupiah dan upaya menghimpun devisa.